Penyaluran KUR BRI Palembang Tembus Rp 2,4 Trilliun
Baik nasabah ritel maupun mikro, dan pihaknya menargetkan hingga akhir tahun bisa mengucurkan dana KUR hingga Rp 2,7 trilliun.
Penulis: Arief Basuki Rohekan |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dikucurkan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) kantor wilayah (Kanwil) Palembang sampai dengan akhir Oktober 2016 nilainya telah menembus Rp 2,4 triliun. Jumlah ini merupakan akumulasi sejak BRI menyalurkan KUR dari Januari.
"Sejak awal tahun dana KUR sudah habis, lalu nambah plafon sekitar Rp 32 miliar, dan sekarang tersisa sekitar Rp 18 miliar per Oktober 2016. Jadi total dana KUR yang disalurkan sekitat Rp 2,4 Ttrilliun," kata pimpinan Kanwil BRI Palembang Edy Priyono, Rabu (7/12).
Menurut Edy, BRI sudah memberikan KUR kepada ratusan ribu nasabah. Baik nasabah ritel maupun mikro, dan pihaknya menargetkan hingga akhir tahun bisa mengucurkan dana KUR hingga Rp 2,7 trilliun.
"Untuk komposisi penyaluran, untuk mikro tetap yang terbesar sekitar Rp 2,2 triliun, atau 90 persen dari alokasi dana yang ada," terangnya.
Ia menambahkan, penerima KUR rata-rata adalah pengusaha pemula dengan modal pas-pasan. Namun, setelah mendapat KUR sebagian besar kemudian terangkat menjadi nasabah komersial BRI. Sayangnya, Edy tak merinci jumlah penerima KUR yang 'naik kelas' menjadi nasabah komersial BRI.
"Untuk penyerapan tersebar tetap di Sumsel sekitat 50 persen, kemudian Jambi dan Babel," capnya.
Dilanjutkan Edy, fari total realisasi akhir tahun, rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) KUR BRI tercatat masih dibawah 3 persen (2,7 persen). Jauh di bawah rasio yang ditetapkan Bank Indonesia (BI) sebesar 5 persen.
"Kalau NPL saya rasa dibawah 3 persen, kita targetkan dibawah 2,6 persen atau lebih rendah 0,1 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 2,7 persen," terangnya, seraya setiap tahun ekspansi KUR BRI berjalan cepat.
Meski penyaluran KUR yanh besar akan berimplikasi dengan NPL bank, pihaknya sudah mengantisipasinya agat NPL tetap terjaga. Salah satu cara pihaknya menjaga NPL tetap dibawah 3 persen, diungkapkan Edy salah satunya lebih selektif dalam penyaluran dan melihat potensi usaha yang ada.
"Kita terus menjaganya, meski ada penyimpangan dilapangan. Caranya, pertama seleksi, dan pembinaan monitoring atau komunikasi, karena masyarakat-masyarakat pedesaan dimana pembinaan selalu dilakukan bank BRI," bebernya.
Hingga saat ini BRI memiliki 21 cabang utama, kantor cabang pembantu (KCP) 84, kantor cabang unit (KCU) 234 , dan total karyawan sekitar 5.500 orang yang tersebar di tiga provinsi yaitu, Sumsel, Jambi dan Babel.
"Total aset Rp18 trilliun, dengan DPK (Dana Pihak Ketiga) Rp17,1 trilliun. Sekarang komoditas lagi naik seperti karet, dimana portopolio kami Rp 429 m untuk karet, sehingga dana saya naik, dan saya banyak disuplai dana mikro," pungkasnya.