Kapolri: Demo 25 November Ada Agenda Terselubung Duduki Gedung Parlemen

Saat ini, laporan terhadap dugaan penghinaan itu tengah diproses. Meski pun bukan dilaporkan langsung oleh Presiden.

Editor: Hartati
TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO
HUKUM AHOK - Ribuan umat muslim melakukan aksi demo lanjutan terkaitan penistaan Al-Quran yang dilakukan oleh Gubernur Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau sering dipanggil Ahok di Gedung DPRD Sumsel, Jumat (14/10/2016). Para ribuan umat muslim ini meminta pemerintah terutama kapolri untuk menangkap dan mengadili Ahok terkait perkataannya tentang surat Al-Maidah ayat 51.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO 

"Kita bukannya diam. Kita akan melakukan tindakan hukum waktu 4 November lalu," kata Tito.

Tito mengaku mendapatkan informasi bahwa dalam aksi pada 25 November 2016, massa berencana menduduki gedung parlemen Senayan, Jakarta.

Bahkan, ia mengetahui adanya sejumlah pertemuan yang membahas soal rencana tersebut.

"Info yang kami terima, 25 November ada aksi unjuk rasa. Namun, ada upaya tersembunyi dari beberapa kelompok yang ingin masuk ke dalam DPR, berusaha 'menguasai' DPR," kata Tito.

"Rapat-rapat kita tahu sudah beberapa kali dilakukan untuk menguasai DPR dan menggerakkan massa," tambah Tito.

Oleh karena itu, Polri bersama TNI akan memberi penjagaan ekstra dalam aksi tersebut.

Petugas yang diturunkan akan lebih banyak dari aksi sebelumnya.

Termasuk mengatur strategi jika berujung pada makar.

"Kami lakukan upaya pencegahan dengan memperkuat gedung DPR/MPR," kata Tito.

Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita/Kompas.com

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved