Sebelum Ditemukan Jatuh, Desi Terlibat Cekcok Soal Sewa Apartemen dengan Temannya
Keluarga yang mengetahui Desi meninggal dari pemberitaan, meminta jenazah Desi diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Kepada sahabat dan keluarga, Desi menceritakan masalah yang menjeratnya sebelum ia meninggal, soal pembayaran sewa apartemen di Kalibata City itu.
Desi, S, dan R menyewa harian, namun setelah Desi dan S pergi, R tetap menempati unit itu namun tak membayar sewa.
Penyewa apartemen pun mengambil ponsel R karena ia tak membayar.
Desi kesal karena bukannya R yang membayar, R malah meminta S juga membayar, bahkan mengambil motor S.
Menurut keterangan polisi yang disampaikan ke keluarga, usai tewasnya Desi, S dan R diperiksa.
Mereka mengaku sempat cek-cok dan dipanggil oleh satpam.
S dan R dipanggil turun ke bawah, namun Desi tetap di apartemen karena tengah mengenakan baju tidur dan diminta mengganti bajunya dulu.
Keterangan yang diterima polisi menyebut Desi jatuh ketika S dan R di bawah bersama satpam.
Desi mengalami patah tulang di sejumlah tubuhnya dan dilarikan ke RS Tria Dipa sekitar pukul 00.00 WIB.
Ia meninggal di rumah sakit itu dan segera dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Keluarga yang mengetahui Desi meninggal dari pemberitaan, meminta jenazah Desi diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.
"Kalau Desi itu loncat, apa mungkin jatuhnya itu telentang?" tanya Tri Mulyani.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi Santoso menuturkan peristiwa berlangsung sekitar pukul 22.45 WIB.
DW ditemukan meninggal dengan patah tulang lengan, patah tulang pergelangan tangan, dan patah tulang paha kanannya.
Belum diketahui apa penyebab Desi jatuh.
"Korban jatuh dari lantai 9 kamar AM tower Akasia, belum diketahui penyebab jatuhnya korban," kata Eko dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2016).
Penulis: Nibras Nada Nailufar/Kompas