Kasihan Warga Desa Ini Tidak Bisa Beraktivitas Saat Hujan Deras, Lihat Kondisi Jalannya Parah

Kondisi jalan makin memprihatinkan seiring musim penghujan karena setiap kendaraan yang melintas harus bersusah payah karena jalan seperti kubangan ke

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Salah satu truk terjabak di kubangan lumpur Desa SP 7 Mengan Jaya perbatasan Muara Kelingi dan BTS Ulu Cecar Musirawas. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS --Jalan penghubung antar kecamatan yang menghubungkan Kecamatan BTS Ulu Cecar dengan Kecamatan Muara Kelingi tepatnya di Desa SP 7 Mangan Jaya kondisinya rusak parah dan nyaris tak bisa di lalui.

Pantauan Tribunsumsel.Com Jumat (18/11) di lapangan kondisi jalan sepanjang 5 Kilometer di perbatasan kecamatan tersebut belum tersentuh aspal dan masih tanah merah.

Kondisi jalan makin memprihatinkan seiring musim penghujan karena setiap kendaraan yang melintas harus bersusah payah karena jalan seperti kubangan kerbau.

Bahkan setiap truk yang melintas di jalan tersebut harus berhati-hati.

Apabila tak mahir dalam berkendara.

Sopir truk bisa celaka dan bisa membuat truk terguling di tengah jalan.

Duka para pengendara dan sopir truk yang melintasi jalan tersebut kian lengkap seperti musim penghujan saat ini.

Pasalnya prekonomian warga lumpuh total. Karena komoditi warga seperti hasil perkebunan kelapa sawit dan karet susah di keluarkan.

"Musim penghujan seperti sekarang, kondisi jalan terasa sangat licin. Bila hujan lebat tak bisa dilewati, entah sampai kapan seperti ini, padahal jalan ini satu-satunya menuju kecamatan," Ungkap Sutinah salah seorang warga Mangan Jaya.

Sutinah dan warga lainnya pun hanya bisa pasrah sembari berharap jalan penghubung kecamatan tersebut segera di perbaiki.

Karena kata dia selama ini mereka sudah melaporkan dan meminta bantuan kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) untuk di perbaiki.

"Yang terparah saat musim penghujan seperti sekarang, jalan licin. Namun tak pernah di perbaiki. Kalau hujan deras aktivitas kadang lumpuh total," keluhnya.

Senada yang disampaikan oleh Suparno yang mengeluhkan hal yang serupa. Menurutnya jalan tersebut merupakan satu-satunya akses jalan yang digunakan warga untuk melintas.

Baik warga yang ingin menuju kebun maupun yang mengangkut buah sawit atau karet untuk di jual di kecamatan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved