Hari Sumpah Pemuda
Ini Makna Sumpah Pemuda Bagi Marsa Moesa, Pemuda Berprestasi Palembang
Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia ini
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: M. Syah Beni
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sumpah pemuda yang merupakan satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia ini dimaknai oleh salah satu anak muda berprestasi dari Kota Palembang yakni, Marsa Moesa (22) dengan membangkitkan rasa nasionalisme atau rasa cinta tanah air.
Laki-laki yang juga keponakan sutradara film-film terkenal dan pemilik Sanggar Ananda Kawula Muda, Aditya Gumay ini mengatakan kalau pemuda-pemuda zaman dahulu memperjuangkan bangsa dengan berperang membela tanah air, tugas pemuda zaman sekarang bagaimana nasionalisme itu terbayar dengan prestasi yang dimiliki.
"Bukan hanya sekedar ucapan lisan yang sering kita ucapkan saat memperingati hari sumpah pemuda. Tapi menanamkan tekat di diri kita untuk tetap mempertahankan nilai-nilai nasionalisme di dalam jiwa kita," ujarnya saat dibincangi Tribun, Kamis (27/10).
Tentunya banyak hal yang bisa dilakukan sebagai pemuda Indonesia untuk tetap memiliki jiwa nasionalisme, seperti tidak membuang sampah sembarangan, membeli produk dalam negeri, mencintai bahasa kesatuan, melestarikan kebudayaan di kanca lokal maupun internasional, itu juga merupakan prestasi yang luar biasa.
Lanjutnya, tetapi kalau belum bisa untuk mengajak orang lain melakukan beberapa hal di atas sebagai wujud rasa nasionalisme.
Cukup mulai dari diri sendiri dulu, lakukan dengan tulus dan ihklas.
"Muda-mudahan bisa membayar rasa nasionalisme di dalam diri kita sekarang," kata laki-laki yang bertempat tinggal di Kertapati namun sekarang kuliah di Jakarta.
Seperti yang sedang dia lakukan sekarang, dia melakukan pekerjaan dengan senang hati, dengan rasa gembira maka hal yang dilakukan itu tidak akan terasa berat dan melelahkan, menjadi seseorang yang bekerja di belakang layar mengajarkannya bahwa kita bisa berprestasi dan mendidik generasi muda dengan sebuah karya.
Mewujudkan rasa nasionalisme dengan kreatifitas dari diri, percaya setiap diri masing-masing memiliki bakat dan kreatifitas yang luar biasa, dia juga mengatakan galilah berlian yang terpendam di dalam diri kamu, maka kamu bisa membayar kembali rasa nasionalisme pemuda-pemuda zama sekarang dengan karyamu.
"Dan semoga mimpi saya nanti untuk membuat serta menjadi sutradara film yang mengangkat tema Indonesia bisa terwujud dan tayang di seluruh dunia, ikut festival Oscar bahkan bersaing dengan sutradara-sutradara kelas dunia. Aamiin," tutup laki-laki yang juga merupakan Produser Lini/Line Produser di film layar lebar "25 Hari di Eropa" 2016. (Mg20).
Biodata:
Nama : Marsa Moesa
TTL : Palembang, 5 Maret 1994
Hobi : Menulis
Prestasi :
Harapan 1 Bujang Gadis Palembang 20013
Finalis Putra Putri Sumatra Selatan 2014
Pemain Film "Ada Surga di Rumahmu" 2015
Asisten Sutradara FTV "Nyanyian Rumah Cahaya TVRI" 2016
Pemeran utama webseries restoran jepang "shushi miyagi" 2016
Produser Lini/ Line Produser di film layar lebar "25 Hari di Eropa" 2016.