Komentar Mengejutkan Netizen soal Kapolda yang Nyamar dan Ditilang Polantas

Kapolda diberhentikan dan dibawa ke suatu tempat untuk diproses.Namun, ketika itulah anggota Satlantas tidak mengetahui bila itu Kapolda Sumsel.

Tribun Jakarta/Bahri Kurniawan
Seorang petugas polisi lalu lintas ikut tertilang dalam operasi sterilisasi jalur busway di Jalan MT. Haryono, tepatnya di perempatan tugu Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2013). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo menjadi perbincangan usai diberitakan sengaja melanggar  lalu lintas dan distop anggota Polantas.

Ia diberhentikan dan dibawa ke suatu tempat untuk diproses.Namun, ketika itulah anggota Satlantas tidak mengetahui bila itu Kapolda Sumsel.

Aksi sang Kapolda, tentu menjadi perbincangan pengguna media sosial.

Sejumlah netizen memberikan beragam komentar terkait aksi yang dilakukan oleh kapolda tersebut.Beberapa setuju dengan aksi yang dilakukan oleh orang nomor satu di kepolisian Sumsel. ·

Seperti akun facebook  Oki Hendra meminta kepada kapolda sumsel  menyikat habis pelaku punglI. Pasalnya, ia mengalami sendiri menjadi korban pungli oknum polisi Palembang.

“ Sikat semua pak kapolda.Saya sebulan yg lalu pulang k padang d palembang d stop polisi.Nga tau salahnya apa d mintain duit.Ada aja kesalahan kita d cari-cari,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan akun facebook Alex Sundari, yang meminta kapolda memecat setiap oknum yang melakukan pungli. Sebab, ia pernah diminta uang damai oleh oknum lantas.

“ Pecat saja pak oknum polisi pungli, saya juga pernah mengalaminya oknum lantas yang minta uang damai,” tuturnya.

Tak hanya komentar dari warga Sumsel, berbagai netizen luar turut memberikan komentar terhadap aksi ini.

Bahkan sebagian netizen membeberkan kasus pungli yang sudah sangat marak terjadi didaerah masing-masing. Diantaranya tindakan oknum polisi yang sengaja mencari kesalahan pengendara untuk meraup pundi pundi rupiah.

Akun facebook Donny Tirta Utama asal Semarang menganggap pihak kepolisian tidak memiliki hati nurani, anak SMA pun dimintai uang damai 100 – 200 ribu untuk bisa lepas dari kesalahan.

“Beberapa hari lalu hari senin tanggal 17 Oktober 2016 sekitar jam 19.00 WIB Ponakan Saya kena tilang di daerah Ungaran dekat  Bank Jateng berhubung masih SMA kelas 1 dan belum diijinkan memiliki SIM oknum tersebut meminta uang damai sebesar 200 ribu tetapi uang yang ada hanya 100 Ribu diterima juga . Temannya malah ada yg kena 200 ribu, oknum tersebut kok gak ada Perasaan sama sekali andai anak oknum tersebut mengalami hal seperti yang Ponakan Saya alami bagaimana,” katanya.

Pengguna facebook asal malang, Eddie Purwanto, turut memberikan informasi terkait razia yang dinilainya ilegal karena tidak ada plang razia dan dilakukan malam hari.

“Itu di batusangkar juga di depan kantor lantas sering polisi razia tidak resmi, tidak ada plang razia dan dilakukan malam. Tolong ditertibkan dan jangan mengambil kesempatan sekarang jamannya bersih-bersih,” ucapnya

Selain itu, netizen dari Sulawesi Tenggara berharap hal yang sama bisa dilakukan didaerahnya. Mengingat maraknya tindakan pungli yang dialami para sopir truk sangatlah meresahkan.

“Diposo sulteng kapan ya ada perwira yang nyamar biar bisa menangkap oknum nakal ini, secara oknum lantas ini sudah sangat parah sekali karena sering memalak sopir truk secara terang terangan,”sahutnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved