Mahmudi Si Penderita Tumor Karena Cabut Bulu Hidung Dirujuk ke RSMH Palembang
Ermaini, istri Mahmudi sangat terima kasih kepada Dinkes PALI yang telah memberikan perhatian khusus untuk menolong suaminya.
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Ari Wibowo
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI, akhirnya menyambangi kediaman Mahmudi (38),warga gang Parigi RT 01/RW 01 Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi Kabupaten PALI.
Hal ini dilakukan untuk merujuk Mahmudi yang terkena penyakit tumor ganas menggerogoti hidung dan mulutnya ke Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH), Palembang.
Kepala Dinkes, Kabupaten PALI dr Eni Zatila, MKM langsung ke rumah Mahmudi, membujuk korban agar mau berobat ke untuk melakukan pengobatan secara intensif.
Pria dua anak itu, diantar mobil ambulance Dinkes PALI ke Palembang.
Ermaini, istri Mahmudi sangat terima kasih kepada Dinkes PALI yang telah memberikan perhatian khusus untuk menolong suaminya.
"Sudah tiga tahun suami aku menderita penyakit itu, tapi yang parahnya satu tahun belakangan ini. Kami sudah berobat kemana-mana, bahkan sebagian uang kami habis mengobati penyakit aneh itu. Namun, belum sembuh juga. Terima kasih hari ini, ada Dinkes PALI yang melakukan pertolongan untuk merujuknya dan mengantar ke RSMH Palembang untuk berobat," ujar Ermaini, sambil terbata-bata karena tidak bisa menahan rasa sedih. Rabu(19/10).
Dengan mata sembab, Ermaini mengakui bahwa awal penyebabnya adalah kebiasaan suaminya yang sering ngupil dan mencabut bulu hidung setiap hari, sebelum penyakit aneh yang menggerogoti bagian hidung dan mulut suaminya.
"Aku ini setiap hari bersama dia (Mahmudi, red), jadi tahu kebiasanya mencabut bulu hidung dan mengupil. Kadang tangan suami aku kotor, karena selain sopir, dia merangkap montir juga. Sering aku ingatkan. Namun, memang sudah kebiasaan, hingga akhirnya timbul bersin-bersin dan mengeluarkan darah serta nanah dari dalam hidung, lalu membusuk, menggerogoti mulut dan hidungnya," ujarnya.
Sementara itu, kepala Dinkes PALI mengatakan bahwa setelah pihaknya menghubungi pihak keluarga pasien, akhirnya mereka bersedia untuk dirujuk ke RSMH Palembang untuk melakukan pengobatan secara intensif.
"Mungkin pasien dan keluarganya sudah putus asa, karena mereka sudah berobat belum sembuh juga, bahkan cara alternatif pun sudah mereka coba tapi hasilnya belum kelihatan untuk sembuh. Alhamdulillah, setelah beberapa kali kami bujuk, akhirnya pasien mau dirujuk ke RSMH Palembang, untuk melakukan pengobatan intensif," singkat dr Eni.