Mayat Pelajar di Prabumulih Bukan Korban Begal Tapi Pembunuhan Berencana
Setelah berjalan, pelaku mengajak korban untuk masuk ke kebun karet dan ketika berada di TKP pelaku beralasan
Penulis: Edison | Editor: M. Syah Beni
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Pelaku pembunuhan terhadap Widiyan Anggoro alias Danu yang merupakan pelajar SMK PGRI Alai yakni Jojo (18) mengaku membunuh temannya tersebut karena kesal merebut pacarnya yang satu sekolah dengan keduanya.
Tidak hanya itu, Jojo mengatakan Danu juga menipu dirinya yang membeli senjata api seharga Rp 350 ribu namun barang atau senjata api tak kunjung tiba.
"Pertama saya bunuh karena menipu saya, membeli senjata api tapi tidak nyampai-nyampai. Terus masalah kedua, dia (korban-red) merebut dan berpacaran dengan mantan saya padahal saya masih cinta, saya dendam," ungkap pelaku Jojo ketika diwawancarai di hadapan polisi.
Jojo mengatakan, pembunuhan itu sendiri telah direncanakannya dengan rapi, dimana dirinya pada pagi kejadian yakni Sabtu (15/10/2016) menyimpan senjata tajam di sebuah batang karet tempat pembunuhan dilakukan.
"Pagi pisau saya simpan, sorenya Danu mengajak nonton konser lalu saya mau dan berboncengan motornya, lalu saya mengajak teman sedesa yakni Jois dan Aspito," ujarnya.
Setelah berjalan, pelaku mengajak korban untuk masuk ke kebun karet dan ketika berada di TKP pelaku beralasan hendak kencing.
Pelaku kemudian mengambil pisau kemudian menyelipkan ke pinggang, sementara dua temannya Jois dan Aspito kencing dengan jarak cukup jauh.
"Lalu kami naik motor dan hendak melanjutkan perjalanan ketika itu korban langsung saya bacok di dada kanan, motor jatuh dan korban saya bacok berkali-kali. Saat itu Jois dan Aspito melihat tapi langsung lari, saya lihat dia menghembuskan nafas terakhir," bebernya.