Puluhan Karyawan PT Bumi Gema Gempita Keracunan
"Ya ada 23 karyawan kita diduga alami keracunan usai makan siang. Saat ini sudah di UGD rumah sakit Muara Enim,"terang Amir, melalui pesan singkat.
TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT - Puluhan karyawan PT Bumi Gema Gempita (BGG) diduga alami keracunan usai santap siang, Senin (3/10). Peristiwa yang dialami karyawan perusahaan yang bergerak disektor batubara tersebut bermula ketika para karyawan menyantap makanan yang disajikan pihak gatering yang menjadi langganan perusahaan yang berkantor di wilayah Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Lahat tersebut.
Menurut salah satu karyawan Subkontraktor PT BGG yang minta namanya tak disebut seperti biasa sekitar pukul 12.00 WIB para karyawan istirahat makan siang baik yang dilokasi tambang maupun di mes perusahaan yang disajikan pihak getering.
Saat bersantap siang, menu yang disajikan yakni soto telur puyuh, bakwan, sambel, lalap timun dan pisang untuk cuci mulut.
Saat makan tersebut, beberapa karyawan sudah merasakan telur puyuh yang dimakan terasa tidak enak.
"Karyawan yang makan ado yang di mes ado jugo di lokasi tambang. Ada sekitar 40 orang karyawan. Pas habis makan awalny baru satu karyawan yang mengalami mual, pusing lalu muntah. Tapi, setelah itu berangsur sampai sekitar pukul 17.30 WIB ado 30 karyawan mengalami hal serupa," ungkapnya, saat dihubungi.
Atas kejadian tersebut, para karyawan yang diduga keracunan langsung dilarikan ke rumah sakit Kabupaten Muara Enim untuk mendapatkan pertolongan.
"Saat ini masih dirawat dan kemungkinan akan menginap. Mungkin setelah perawatan dari pihak rumah sakit akan diketahui penyebab karyawan bisa keracunan. Yang pasti gejala tersebut usai makan siang,"ujarnya.
Sementara direktur PT BGG Amir, saat dikonfermasi melalui pesat singkat handphone membenarkan kejadian tersebut. Hanya saja, Amir menyampaikan ada 23 karyawanya yang dirawat di Rumah Sakit Muara Enim.
"Ya ada 23 karyawan kita diduga alami keracunan usai makan siang. Saat ini sudah di UGD rumah sakit Muara Enim,"terang Amir, melalui pesan singkat.
Namun sayangnya, saat akan dikonfermasi lebih lanjut terkait peristiwa keracunan tersebut Amir, tidak menjawab sambungan telephon.
Sementara, Kapolres Lahat, AKBP Rantau Isnur Eka SIK melalui Kapolsek Merapi AKP Sofyan Ardeni membenarkan informasi tersebut.
Dikatakan Sofyan, ada 25 karyawan yang saat ini diduga mengalami keracunan. Pihaknya sendiri saat ini sedang melakukan penyelidikan disisi lain pihaknya sudah mengamankan makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan.
"Sejauh ini ada 25 orang. Untuk penyebab pasti saat ini kita masih melakukan penyelidikan. Kita juga akan memproses kejadian ini dengan memanggil saksi dan tentunya pihak penyedia jasa getering. Nasi beserta menu yang disantap sudah kita amankan untuk didami,"terang Sofyan, saat dihubungi. (Ehdi Yasin)