Deru Ajak Mahasiswa Harus Mampu Memberikan Solusi

Sekarang tinggal kemauan kita mau seperti apa?. Apakah pembangunan sumsel kedepan.

zoom-inlihat foto Deru Ajak Mahasiswa Harus Mampu Memberikan Solusi
TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Herman Deru diskusi santai dengan tema Peran Pemuda dalam Pembangunan Sumatera Selatan , di Sekretariat HMI Cabang Palembang.

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Tokoh Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru melakukan diskusi santai dengan puluhan aktivis HMI Cabang Palembang dan Aktivis dari organisasi lainnya seperti Mahasiswa Hindu Darma, PII dan lainnya, dalam rangka diskusi santai dengan tema "Peran Pemuda dalam Pembangunan Sumatera Selatan", di Sekretariat HMI Cabang Palembang.

Dalam kesempatan tersebut Herman Deru menyampaikan pentingnya silaturahim, dengan aktivis mahasiswa dari berbagai unsur tersebut dalam rangka menggali dan mencari solusi, atas persoalan-persoalan di Provinsi Sumssel yang ada dewasa ini.

Mahasiswa sebagai penggerak dan motor perubahan, haruslah mampu memberikan solusi atas persoalan tersebut, misalnya IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Provinsi Sumatera Selatan berada pada peringkat 23 dari 34 Provinsi se-Indonesia.

Padahal yang diukur melalui IPM ini adalah antara lain akses terhadap dunia pendidikan dan akses terhadap fasilitas kesehatan.

"Semua yang hadir di sini adalah insan perguruan tinggi, insan terdidik dan aktivis organisasi. Secara umum dunia pendidikan di Sumsel bisa dibilang baik, tetapi kita harus tingkatkan kualitasnya, tetapi mengejar gratis saja tanpa mengejar peningkatan kualitas tentu itu hanya jargon, kalau sekedar mengejar sekolah atau kuliah gratis tentu mudah, asal ada dana pasti bisa,” katanya.

Mantan Bupati OKU Timur ini mengutip data BPS tahun 2015. Data menunjukan penduduk Sumsel yang berpendidikan Perguruan Tinggi baru mencapai 7,17 persen, yang menurutnya, seharusnya lebih dari itu.

“Di tingkat pendididan dasar dan menengah misalnya, kualitas wajib ditingkatkan. Sarana dan prasarana pendidikan harus diperbaiki, Akreditasi harus dinaikkan,” ungkapnya.

Kecilnya angka yang hanya 7,17 persen penduduk Sumsel yang berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi tersebut, menurut Herman Deru solusinya adalah pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat dengan cara hilirisasi industri dan memotong mata rantai produksi.

Sebagai contoh solusi atas persoalan anjloknya harga karet, Herman Deru menyampaikan, jika kelak dirinya dipercaya memimpin Provinsi ini, akan memotong mata rantai tata niaga karet, saat ini ada tujuh mata rantai dari mulai penyadapan sampai pabrik ban.

"Padahal kalau pemerintah membuka pabrik ban disini akan ada empat mata rantai yang dipangkas, insyaallah buruh sadap dan pemilik kebun karet akan lebih makmur dan sejahtera, karena harga bisa naik beberapa kali lipat dari harga saat ini,” demikian ungkapnya.

Sementara itu, Heldi Bahtiar salah satu aktivis HMI mengemukakan dalam forum tersebut beberapa persoalan yang ada dewasa ini, misalnya di Palembang saja masih ada yang belum ada listriknya, belum lagi listrik yang byar pet.

Menyikapi hal tersebut Herman Deru menberikan ilustrasi ketika dia baru menjabat Bupati OKU Timur dimana daerah yang teraliri listrik saat itu kurang lebih 60 persen.

Dengan kewenangannya dia langsung mencanangkan 100 persen Kabupaten OKU Timur harus teraliri listrik dengan membuat koperasi energy sebagai solusi,.

Alhamdulillah itu tercapai dan atas prestasi tersebut, Herman Deru diberi penghargaan Satya Lencana Wira Karya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu.

Sekarang tinggal kemauan kita mau seperti apa?. Apakah pembangunan sumsel kedepan.

"Pau pembangunan yang terlihat tapi tidak dirasakan, atau pembangunan yang dirasakan tapi tidak terlihat karena bukan proyek mercusuar," pungkas Deru.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved