Batu Cincin Senilai Rp 10 Juta Dibawa Kawanan Bandit Pecah Kaca
Eko menjelaskan, usai melahap semua makanan yang dipesannya tersebut, iapun hendak pergi, dan menuju ke mobilnya.
lihat foto
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tengah makan siang di kawasan Jalan Way Hitam Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan Ilir Barat (IB) I, betapa terkejutnya Eko Nashrullah (49), saat dirinya mengetahui jika dirinya telah menjadi korban bandit pecah kaca. Atas peristiwa tersebut, membuat Eko akhirnya membuat laporan ke Mapolresta Palembang, Senin (19/9/2016).
Dihadapan petugas, Eko yang tinggal di Jalan Letnan Jaimas Kelurahan Sungai Pangeran Kecamatan Ilir Timur (IT) I ini mengatakan, ia berada di lokasi tersebut, karena hendak makan siang bersama istrinya Siswira Handayani (49).
"Jadi saya parkir di tempat itu, kebetulan memang tidak ada tukang parkirnya," ujar Eko saat memberikan keterangan di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang.
Eko menjelaskan, usai melahap semua makanan yang dipesannya tersebut, iapun hendak pergi, dan menuju ke mobilnya. Saat masuk ke dalam mobil, awalnya ia tak mengetahui jika ia telah menjadi korban pecah kaca.
"Awalnya saya belum tahu. Pas saya masuk mobil, saya heran kok terang di dalamnya, biasanya gelap. Nah saat dilihat, ternyata kaca belakang sebelah kiri mobil saya sudah pecah," ungkapnya.
Usai mengetahui kaca mobil Toyota Rush bernopol BG 1863 ZQ miliknya telah pecah, Ekopun langsung memeriksa barang-barang miliknya.
Setelah diperiksa, ternyata dia harus kehilangan sebuah tas yang berisikan beberapa batu cincin. Bahkan, menurutnya, beberapa batu cincin miliknya tersebut harganya ditafsir mencapai Rp 10 juta.
"Kami makan tidak lama, cuma sebentar, tapi tetap saja kami menjadi korban," kata Kepala TU SMA Negeri 3 Palembang ini.
