Hasil Sampel Pencocokan DNA 'Manusia Purba' di Gua Harimau dengan Warga Masih Dikaji
Hasil pengambilan sampel tulang dan gigi manusia purba di Gua Harimau Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Retno Wirawijaya
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Hasil pengambilan sampel tulang dan gigi manusia purba di Gua Harimau Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten OKU, yang dilakukan Tim Biologi Molekuler Eijkman Jakarta setempat beberapa waktu lalu sampai saat ini belum ada kejelasan.
"Beberapa waktu lalu memang ada pengambilan sampel. Sampai saat ini hasil pengambilan sampel kerangka dan sempel darah warga setempat untuk menentukan hasilnya belum ada," kata Kadisporabudpar OKU, Paisol Ibrahim saat dihubungi Tribun Sumsel, Jumat (20/8/2016).
Belum adanya hasil tes sampel tersebut, pihak Disporabudpar OKU belum mengetahui apakah ada kesamaan antara sampel DNA milik warga manusia purba yang ditemukan itu. H
Kadisporabudpar menjelaskan, dalam waktu dekat rencananya akan ada peneliti dari luar negeri yakni Australia bersama tim Prof Dr Truman Simanjuntak, akan meninjau Gua Harimau. "Rencananya dalam beberapa hari ini. Tepatnya kita belum tahu hari apa," katanya.
Sementara Prof Dr Truman Simajuntak saat dihubungi Tribun Sumsel melalui telepon, terkait hasil penelitian beberapa waktu lalu untuk mencocokan apakah ada kesamaan tes Deoxyribonucleat Acid (DNA) manusia purba yang hidup ribuan tahun lalu dengan masyarakat yang saat ini menetap di Padang Bindu, mengaku hasil penelitian sampai saat ini belum ada.
"Sampai saat ini belum ada. Penelitian itu masih dalam pengkajian. Saya masih di Makasar. Rencananya memang mau ke Baturaja untuk melanjutkan penelitian di Gua Hariamau. Namun waktu tepatnya belum bisa saya pastikan," katanya.
Diberitakan sebelumnya, tim peneliti beberapa waktu lalu melakukan pengambilan sampel darah penduduk asli setempat. Tujuan untuk meneliti apakah ada keterkaitan kekerabatan dengan manusia penghuni gua. Untuk tahap pertama akan diambil sampel DNA satu atau dua warga setempat.
Pihaknya sudah mengambil sampel empat kandidat kerangka manusia prasejarah di Situs Padang Bindu Gua Harimau untuk dilakukan tes DNA. Sampel yang diambil untuk dilakukan tes DNA ini meliputi remolar bawah (gigi), tulang femor kiri, premolar bawah kiri, dan diafisis femor kiri (tulang paha). DNA yang sudah diisolasi ini akan dibawa ke Laboratorium untuk dilakukan tes.
"Waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil tes DNA tergantung dari tingkat kesulitannya. Apalagi sampel yang diambil sudah berusia ribuan, bahkan belasan ribu tahun. Pengaruh udara dan dan mikrorganisme tentu akan berpengaruh pada saat dilakukan tes DNA. Tidak tertutup kemungkinan dilakukan ulang. Tim menggunakan teknik dianalisis dengan menggunakan methode PCR Sequyencing," katanya saat itu.
Dari data yang dihimpun Tribun Sumsel, di gua harimau ditemukan 78 individu kerangka diperkirakan berusia 3.000 tahun-60.000 tahun di Gua Harimau. Bentuk dan ras berbeda, mulai dari ras mongoloid dan ras astronimelanisia. DNA kerangka dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah antara kerangka yang penanggalannya berbeda ada hubungan kekerabatan atau tidak.