Sistem Ekonomi Indonesia Belum Maksimal
Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Achmad Hafisz Tohir mengatakan sistem ekonomi di Indonesia saat ini masih belum maksimal. Hal ini
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Wakil Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Achmad Hafisz Tohir mengatakan sistem ekonomi di Indonesia saat ini masih belum maksimal. Hal ini terlihat dengan adanya dampak harga jual yang tinggi dan kemampuan beli masyarakat yang terus menurun.
Padahal menurutnya sesuai dengan Nawacita Presiden Joko Widodo, perputaran roda ekonomi Indonesia harus dapat berlangsung maksimal sehingga otomatis akan memiliki efek domino yang positif kepada kesejahteraan rakyat.
"Sebelum reses, kami sempat memanggil beberapa BUMN terkait dengan sistem kerjanya. Namun yang amat disayangkan BUMN yang ada pun belum dapat menterjemahkan program mereka dengan baik," ujar Tohir dalam sosialisasi KUR dan Sistem Resi Gudang, Jamkrindo di Hotel Arista Palembang, Rabu (10/8/2016).
Tohir berharap BUMN yang ada dapat segera melakukan gerak cepat untuk turut serta melaksanakan Instruksi Presiden untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi di Indonesia.
" Sudah hampir 40% pemerintah mengucurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendukung program percepatan ini, oleh karena itu langkah ini tentunya harus dapat bersinergi agar Nawacita yang dituju dapat tercapai" imbuhnya.
"Untuk BUMN yang saat ini membuat program Sistem Resi Gudang (SRG) kiranya harus terus dapat mensosialisasikannya secara merata agar masyarakat dapat mempergunakan nya untuk meningkat perekonomian bangsa," tambahnya.
Tohir menambahkan dirinya yakin dengan kayanya komoditas Indonesia dan sistem yang sudah diciptakan oleh pemerintah, bilamana diterapkan secara efisien dapat kembali meningkatkan Ekonomi masyarakat sesuai dengan Nawacita yang disampaikan oleh Presiden.