Bayi Prematur Dimasukkan di Koper Karena Tidak Ada Biaya Kargo

Bayi Ramlah lahir prematur dan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Sorong pada Minggu (7/8/2016).

BBC
Sepasang kaki bayi di dalam selimut (ilustrasi) 

TRIBUNSUMSEL.COM, SORONG - Petugas bandara dan polisi menemukan pakaian berisi jenazah bayi laki-laki saat memeriksa koper seorang perempuan bernama Ramlah (36) di Bandara Domine Eduard Osok Sorong, Papua Barat, Senin (8/8/2016).

Ramlah memasukkan jenazah bayinya ke koper pakaian dan berencana membawanya ke Makassar. Dia mengaku tidak punya uang untuk membayar biaya kargo pengiriman jenazah bayinya.

Bayi Ramlah lahir prematur dan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Sorong pada Minggu (7/8/2016).

Petugas lalu membantu menerbangkan jenazah bayi Ramlah ke Makassar untuk dimakamkan.

Jenazah bayi itu diterbangkan ke Makassar menggunakan pesawat Sriwijaya dari Bandara Domine Eduard Osok Sorong pada Selasa pukul 07.00 WIT.

Kepala Urusan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sorong Kota Iptu Muhadi mengatakan, jenazah bayi tersebut diterbangkan ke Makassar dengan bantuan berbagai pihak, terutama kerukunan warga Sulawesi karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya kargo jenazah dari Papua.

"Hasil pemeriksaan pihak kepolisian tidak ada unsur pidana dalam penemuan jenazah bayi tersebut. Faktor ekonomi membuat orangtua bayi itu nekat memasukkan jenazahnya ke dalam koper pakaian untuk dimakamkan di Makassar," katanya.

Dia menuturkan orangtua bayi itu akan memakamkan jenazahnya di kampung halaman mereka di Makassar, tapi karena tidak punya cukup uang untuk membayar biaya pengiriman jenazah mereka memasukkannya ke koper pakaian dan berencana membawanya naik pesawat.

"Ayah korban juga tidak memahami administrasi cara pengiriman jenazah serta tidak memiliki uang Rp16 juta yang diminta oleh jasa pengiriman," kata dia memeriksa koper

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved