Bawang Impor Alternatif Mahalnya Bawang Lokal

Bawang impor yang dijual para pedagang, ukurannya lebih besar dibandingkan bawang lokal

AMRIZA NURSATRIA/KOMPAS.com
bawang merah yang dijual di pasar Indralaya Ogan Ilir dengan harga yang cukup tinngi 

TRIBUNSUMSEL.COM, PANGKAL PINANG - Tingginya harga jual bawang lokal membuat pedagang bawang di Pasar Induk Atrium Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, beralih menjual bawang impor.

Bawang impor yang dijual pedagang di antaranya berasal dari Birma dan Pakistan. Bawang asal Birma dijual Rp 32.000 per kilogram, sedangkan bawang Pakistan dijual Rp 23.000 per kilogram.

Bawang impor yang dijual para pedagang, ukurannya lebih besar dibandingkan bawang lokal.

Sementara bawang lokal asal Brebes harganya melonjak dari Rp 40.000 menjadi Rp 50.000 sampai Rp 60.000 per kilogram.

Pedagang bawang di Pasar Induk Atrium Pangkalpinang, Iswadi mengatakan, harga bawang lokal seperti dari Brebes, relatif lebih mahal karena terbatasnya pasokan.

“Masyarakat sukanya yang lokal. Cuma harga terlalu mahal, tak bisa menjual banyak,” ujar Iswadi, kepada Kompas.com, Selasa (2/8/2016).

Selain bawang lokal asal Brebes, pedagang juga menjual bawang lokal asal Bukittinggi, Sumatera Barat dengan harga tidak jauh berbeda dengan harga bawang lokal lainnya.

Konsumen yang tetap memilih bawang lokal, menyikapi mahalnya harga dengan mengurangi jumlah pembelian. Dari biasanya satu kilogram, turun menjadi setengah kilogram.

Bahkan banyak di antara konsumen yang membeli 2 sampai 3 ons saja.

“Kalau buat di rumah, kami beli yang lokal. Ini karena mau ada cara kami beli banyak, pakai bawang impor lebih murah,” ujar Nita, di Pasar Induk Atrium Pangkalpinang.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved