Ingin Cari Pembantu Baru Ini Pertanyaan yang Wajib Ditanyakan Pada Calon Pekerja Anda

Saya tidak mengharuskan Anda untuk menggunakan psiko-test, grafologi dan sejenisnya

IST
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Di apartemen saya, mulai banyak terlihat ibu-ibu muda yang sedang menjemur pakaiannya. Kadang saya juga melihat ada yang menyapu atau mengepel lantai apartemennya.

Kalau libur Lebaran begini, ibu-ibu ini masih bisa melakukan semua itu, sambil berjoget ria disertai musik ajeb ajeb.

Tapi, tentu setelah waktunya kerja kembali, para ibu bekerja ini membutuhkan bantuan babysitter untuk membantunya menjaga anak atau bantuan PRT untuk membersihkan apartemennya.

Dan, dunia ibu-ibu ini menjadi gempar ketika tahu-tahu ada SMS dari sang babysitter/PRT yang memberitahukan bahwa kakek-nya meninggal (entah kakek ke berapa, atau entah si kakek yang sama meninggal berapa kali, alias alasan yang bohong), suami-nya lah gak kasih kerja lagi, anak-nya kasihan, dan sebagainya.

Biasanya babysitter dan Pembantu Rumah Tangga merupakan tenaga kerja “ahli rumah tangga” dan “ahli bayi” yang direkrut tanpa melewati proses seleksi kerja yang selayaknya. Kebanyakan, mereka diterima kerja dengan dua alasan utama: (majikan) kepepet dan pernyataan agen penyalur/pengakuan mereka akan pengalaman kerja selama ini.

Mereka tidak melewati psiko-test untuk diketahui dulu karakter-nya dan pola perilakunya. Mereka tidak melewati beberapa kali proses interview.

Sekali interview saja: cocok atau gak cocok. Bahkan, ada juga yang hanya di-interview via telpon atau Whatsapp saja. Padahal, tanggung jawab mereka BUESAAR !

Saya tidak mengharuskan Anda untuk menggunakan psiko-test, grafologi dan sejenisnya.

Tapi, saya sangat menyarankan Anda agar menguasai teknik investigative interview dan teknik analisa verbal serta nonverbal secara dasar saat merekrut PRT atau babysitter.

Tips #1: Mintalah sang calon PRT/BabySitter untuk menulis kronologis pengalaman kerjanya sejak pertama kali menjadi PRT / BabySitter atau dalam 3 tahun terakhir

Menulis itu penting lho. Selain buat bahan analisa dengan teknik SCAN ataupun teknik Grafologi, bila Anda bisa, tulisan sang calon bisa menjadi bahan Anda bertanya. Anggap saja, tulisan mereka ini seperti curricullum vitae.

Minta dia menulis mundur , yaitu menuliskan pengalaman kerja terakhir, sebelum terakhir ini, dan sebelum-sebelumnya (dalam 3 tahun terakhir).

Tips #2: Bertanyalah tanpa mengikuti kronologis urutan pekerjaan (Enhanced Cognitive Interview)

Jangan bertanya secara runut atau berurutan. Biasanya, setiap pelamar kerja, termasuk pekerja profesional, sudah mempersiapkan cerita tentang pengalaman kerja terakhir.

Tanyalah pengalaman kerja-nya 3 tahun lalu, kemudian lompat ke pengalaman kerja terakhir, dan sebelum yang terakhir ini. Ingatlah semua yang ia katakan.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved