Kodam II Sriwijaya Ubah Limbah Sawit Jadi Bio Diesel

Korem 044 Gapo yang dipimpin Danrem 044 Gapo Kol Kunto ditunjuk sebagai pilot project untuk mengubah limbah sawit menjadi Bahan Bakar Nabati

Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson mengisi Bahan Bakar Nabati yang merupakan bahan bakar bio diesel temuan Kodam II Sriwijaya dari limbah sawit ke dalam kendaraan perang AVR, Jumat (8/7/2016) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, M Ardiansyah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Melihat banyaknya limbah sawit di Sumsel yang tidak terpakai, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Purwadi Mukson memerintahkan Korem 044 Gapo untuk mencari inovasi agar mengubah limbah sawit menjadi lebih bermanfaat atau menjadi bahan bakar.

Korem 044 Gapo yang dipimpin Danrem 044 Gapo Kol Kunto ditunjuk sebagai pilot project untuk mengubah limbah sawit menjadi Bahan Bakar Nabati yang ramah lingkungan. Bekerjasama dengan pihak lain, Tim Korem Gapo melakukan penelitian dan uji coba terhadap limbah sawit yang akan diubah menjadi BBN.

Penelitian yang dilakukan cukup lama ini, akhirnya berhasil mengubah limbah sawit menjadi bio diesel yang dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan bermotor roda empat berbahan bakar solar.

Meski telah berhasil, akan tetapi tidak serta merta langsung dimanfaatkan akan tetapi dilakukan uji coba terhadap kendaraan-kendaraan milik Kodam II Sriwijaya akan efek dari menggunakan BBN ini.

"Uji coba telah dilaksanakan selama sebulan dan memang hasilnya sangat memuaskan. Kendaraan yang menggunakan bio diesel ini tidak terganggu karena memang kadar bio diesel yang ada lebih tinggi ketimbang solar yang ada saat ini," Mayjen Purwadi dalam lauching penemuan tiga produk di Makodam II Sriwijaya, Jumat (8/7/2016).

Penemuan bio diesel rekayasa dari Kodam II Sriwijaya ini menjadi satu-satunya yang telah lulus uji laboratorium dan penelitian.

Sehingga memang aman dan ramah lingkungan ketika digunakan untuk kendaraan bermotor berbahan bakar solar.

Tak hanya menciptakan bio diesel rekayasa dari bahan limbah sawit, Kodam II Sriwijaya juga berhasil menciptakan cairan Nusantara Gapo 44 untuk penanggulangan karhutla.

Dengan menggunakan ini cairan ini, lahan gambut yang terbakar ditutupi busa dan lambat laun akan padam karena tidak adanya oksigen .

Ada pula Bios 44 adalah cairan untuk mengeraskan dan membuat basah lahan gambut sehingga tidak mudah terbakar. Bios 44 ini sudah di coba untuk mengeraskan lahan gambut di Muba dan Indralaya dengan cara ditebar. Sehingga, lahan gambut tidak mudah terbakar meski dalam keadaan kemarau panjang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved