Subhanallah, Suara Azan dan Orang Mengaji Membuat Wanita Cantik ini Masuk Islam
“ Setiap dengan azan, rasanya hati ini deg-degan, apalagi ketika mendengar orang baca Alquran, rasa hati ini begitu tentram dan nyaman
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Deraian airmata terjadi tatkala akan melafazkan doa istighfar sebagai bentuk rasa ampun terhadap allah SWT, begitu tergambar dari wajah Weni Windiyani Bilqis.
Terlihat jelas dari rona muka yang memerah beserta mata yang berkaca-kaca, sesaat mengikuti setiap arahan perkataan dari Ustad KH Salim yang menuntunnya masuk Islam.
Proses pengucapan dua kalimat Syadahat yang disaksikan oleh puluhan jemaah Masjid Cheng Ho Jakabaring, Minggu siang (12/6/2016), mewarnai berkahnya bulan suci Ramadhan tahun ini.
Tak hanya Weni yang memilih untuk kembali ke fitrah, tetapi ada satu mualaf bernama Anton turut juga merasakan indahnya menjadi seorang mualaf dengan memilih Islam sebagai agamanya.
Weni yang mendapatkan tambahan nama baru, Bilqis di akhir namanya, mengaku sudah memiliki ketertarikan sejak lama dengan agama Islam. Dengan lingkungan tempat tinggal yang mayoritas muslim, membuat dirinya merasakan ada sebuah dorongan untuk mengenal Islam lebih mendalam.
“ Setiap dengan azan, rasanya hati ini deg-degan, apalagi ketika mendengar orang baca Alquran, rasa hati ini begitu tentram dan nyaman. Inilah yang menjadi dorongan buat saya mulai menyakini Islam dalam hati,” paparnya.
Meksi belum masuk Islam secara Sah saat itu, Weni mengaku sudah belajar untuk melakukan ibadah puasa dan Shalat Tarawih sejak 3 tahun belakangan.
Meskipun, diakuinya dalam puasa pun masih tetap ada yang bolong, namun ia sudah merasakan nikmat berpuasa, dimana Ramadan tahun ini yang secara yakin masuk Islam dengan resmi.
"Orang tua sudah tau, dan mengizinkan untuk masuk Islam sehingga tidak ada paksaan dari siapapun yang membuat saya memilih agama Islam,” bebernya memilih keyakinan yang baru itu.
Dari seluruh keluarganya, baru dirinyalah yang memilih untuk masuk Islam. Sedangkan selurun keluarga masih Budha.
Ia pun mengaku, siap menjalankan ibadah sebagai seorang mualaf dengan menjalankan kewajiban ibadah sebagai umat Islam yang menyakini Nabi Muhammad sebagai Rosul Allah.
“Sekarang rasanya lebih tenang, hal ini tidak bisa saya bohongi, pasca saya menjadi seorang mualaf,” terangnya.