Serma Priyo Widodo Mencari dan Jadi Pengepul Rongsokan di Waktu Luang

Tak perlu malu dan gengsi yang terpenting halal untuk menafkahi anak dan istri. Itulah prinsip dari Serma Priyo Wibowo

Penulis: M. Ardiansyah |
zoom-inlihat foto Serma Priyo Widodo Mencari dan Jadi Pengepul Rongsokan di Waktu Luang
TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH
Serma Priyo Widodo ketika memilah barang bekas yang telah dikumpulkannya dibelakang rumah bersama istri dan keenam anaknya, Kamis (2/6/2016).

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, M Ardiansyah

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tak perlu malu dan gengsi yang terpenting halal untuk menafkahi anak dan istri. Itulah prinsip dari Serma Priyo Wibowo yang bertugas di Kodim 0418 Palembang.

Meski sehari-hari bertugas sebagai anggota TNI, Priyo tidak malu untuk mengumpulkan maupun mendatangi warung untuk mencari barang bekas atau rongsokan. Akan tetapi, pekerjaannya sebagai pengumpul barang bekas tetap tidak mengganggu tugasnya sebagai seorang prajurit TNI.

"pekerjaan sampingan ini sudah saya mulai sejak tahun 2013 lalu. Saat itu istri saya meninggal dan ada anak tiga, baru tahu kalau kebutuhan untuk beli susu dan keperluan lainnya sangat banyak. Dari situlah saya memutar otak untuk mencari pekerjaan sampingi selain menjadi seorang prajurit TNI, " cerita lulusan Secaba BK tahun 2001 dari kodam IV Diponogoro ketika ditemui Tribun Sumsel, Kamis (2/6/2016).

Pada hari kerja, pria kelahiran Semarang 10 Oktober 1980 ini tetap menjalankan tugasnya sebagai prajurit TNI. Akan tetapi, ketika pulang dari berdinas, ia mendatangi warung untuk menanyakan barang bekas untuk dibawa pulang. Namun, bila belum ada, dirinya terkadang mencari meski tidak terlalu banyak.

Selain mencari, dirinya juga membeli barang bekas yang dijual tetangga ataupun anak-anak di sekitar rumah. Dengan modal yang sangat minim, ia juga berupaya dapat membantu sesama dengan membeli berang bekas yang dijual para tetangga kepadanya.

Bersama keenam anaknya dibantu istrinya, Priyo tidak sungkan untuk memilah barang-barang rongsokan yang berada di halaman belakang rumahnya yang berada di Jalan Darma Bakti, RT 21 RW 3, Kelurahan Srimulya Kecamatan Sematang Borang Palembang. Barang bekas yang dipilah, nantinya baru akan dijual kembali.

"Sebelum menekuni pekerjaan sampingan ini, saya juga terlebih dahulu meminta pendapat dari teman-teman di tempat bekerja terutama pimpinan terkecil saya di tempat bekerja yakni Lettu Tugino. Usaha mengumpulkan barang bekas ini saya anggap tidak menggangu jam dinas dan juga bila dikumpulkan lama juga tidak busuk. Selain itu, bisa membantu pemerintah mengurangi sampah dan bisa juga dijadikan kreasi lebih," katanya.

Modal awal Rp 800 ribu untuk membeli barang bekas yang dijual pata tetangga kepadanya, dengan keuletan dan ketekunan serta kesabaran yang dilakukannya, saat ini apa yang dilakukannya sudah lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhan keenam anak dan seorang istri. Disamping, gaji yang setiap bulannya diterimanya sebagai seorang prajurit TNI.

Dengan menanggalkan seragam kebanggaanya, terutama bila tidak ada tugas dari pimpinan saat waktu weekend Serma Priyo berkeliling untuk mencari barang bekas. Selain mencari barang bekas, secara tidak langsung juga ikut membantu dalam menjaga kamtibmas dengan memberikan nomor telepon dirinya bila ada gangguan kamtibmas.

"Yang penting halal, tidak perlu malu atau gengsi. Ini bukan mencuri atau memeras orang, tetapi mengumpulkan dan ada yang membeli," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved