Yudi : Terlalu Dini Dikatakan PKI Akan Bangkit
Anggota DPRD OKU, Yudi Purna Nugraha menilai, terlalu dini dan berlebihan jika mengatakan ada kebangkitan paham
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Retno Wirawijaya
TRIBUNSUMSELCOM,BATURAJA - Anggota DPRD OKU, Yudi Purna Nugraha menilai, terlalu dini dan berlebihan jika mengatakan ada kebangkitan paham komunisme baru di Indonesia terkait dengan beredarnya stiker dan atribut Palu Arit.
"Terlalu dini kalau kita sampaikan ada kebangkitan komunis. Walaupun memang komunisme harus dilawan. Sebab, di Cina dan Rusia sekalipun, komunis sudah jadi barang usang. Itu nyata di sana," kata Politisi PKB itu saat dibincangi TibunSumsel, Jumat (13/5).
Terlebih, sampai saat ini ka/2016ta Dia, belum terungkap dan belum diketahui siapa yang memasang stiker palu arit dimaksud.
"Intinya belum tahu siapa yan pasang itu dan belum terungkap. Jadi jangan hembuskan dulu," katanya.
Dirinya malah khawatir dan takut, bahwa hal ini sekedar opini oleh oknum tak bertanggung jawab, sehingga menyebarkan ada komunisme baru. Kemudian ada pihak yang memanfaatkan itu.
Menurut Yudi, sangat sulit komunis bangkit di negara ini. Apalagi Tap MPR jelas melarang dan mengajarkan ajaran Leninisme dan Marxisme, masih berlaku.
"Jadi saya rasa tidak ada organisasi yang berani mengembangkan Itu (Leninime dan Marxisme) karena bertentangan dengan undang undang," ungkapnya..
Mengapa dikatakan ada semacam kontra opini, sedikit dijelaskan dia, bahwa saat ini era Jokowi, sedang mencari kuburan massal PKI. Sehingga dibuatlah kontrak opini dulu bahwa seolah-olah komunisme bangkit. "Jadi dalam arti kata sebelum ketemu sudah dibenci dulu," ujarnya.
Padahal sesungguhnya lanjut dia, tidak ada rumus baku kalau palu arit merupakan lambang komunis.
"Tidak ada rumus baku tentang komunisme.Itu kan awalnya buah pemikiran Karl Marx, yang selanjutnya tokoh tokoh komunis di berbagai negara termasuk di Indonesia sendiri mengambil pemikiran tersebut sepotong - sepotong untuk membenarkan pikiran masing masing. Padahal awalnya itu hanya Kritik terhadap kapitalisme. Komunisme itu utopis atau angan-angan saja," jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa fase komunis sudah selesai. Analis Karl Marx yang mengurai, bahwa sejarah dunia akan berakhir pada komunisme, justru tidak terjadi. Malahan yang terjadi sekarang adalah liberalisme.