Android Sudah Tak Seperti Dulu, Ini Bedanya Apakah Anda Menyadarinya?

Bug Stagefright pertama kali ditemukan oleh firma keamanan Zimperium pada Juli 2015.

Editor: M. Syah Beni
Wicaksono Surya Hidayat/KOMPAS.com
Patung robot hijau berisi Jelly Bean ini berdiri tegak di salah satu bagian Android Lawn di kantor Google 

Menurut Google, upaya tersebut mampu memangkas instalasi aplikasi berbahaya di ponsel pengguna sebanyak 40 persen dibandingkan dengan tahun 2014.

Pengumpulan data secara diam-diam (data collection) yang dilakukan suatu aplikasi bisa ditekan lebih dari 40 persen dengan menjadi hanya 0,08 persen jumlah instalasi.

Spyware (software mata-mata) yng beredar di aplikasi Android menurun 60 persen dengan hanya tersisa 0,02 persen instalasi.

Cara update diberikan kini juga semakin terkontrol oleh Google. Pasalnya, semenjak versi Android 5.0, Google sendiri yang memberikan update keamanan, bukan produsen hardware/ponsel lagi.

Fitur keamanan bisa jadi nilai tawar

Di versi Android 6.0 Marshmallow, Google juga mengenalkan fitur keamanan baru seperti enkripsi penyimpanan secara penuh, baik untuk penyimpanan internal maupun eksternal.

Aplikasi yang di-update juga akan meminta izin lebih dulu dan pengguna juga bisa mengatur data apa saja yang ingin dibagi dan yang tidak dengan suatu aplikasi.

Para pengamat menilai memang sudah saatnya Google menaruh perhatian lebih ke toko aplikasinya, mengingat serikat European Union (EU) berencana menuntut Google karena dituduh memonopoli dengan bundling aplikasinya sendiri di ponsel-ponsel Android.

Google bisa berkilah, EU mungkin tidak suka dengan cara kerja toko aplikasinya, namun setidaknya aplikasi-aplikasi yang dijual itu terjamin keamanannya.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved