Android Sudah Tak Seperti Dulu, Ini Bedanya Apakah Anda Menyadarinya?
Bug Stagefright pertama kali ditemukan oleh firma keamanan Zimperium pada Juli 2015.
TRIBUNSUMSEL.COM- Sistem operasi sejuta umat, Android, sempat menjadi sorotan sepanjang tahun 2015 lalu. Pasalnya, ditemukan banyak celah keamanan yang membuatnya rawan diserang.
Namun kini, Google mengklaim bahwa Android sudah tidak seperti dulu lagi. Jumlah serangan yang dihadapi oleh sistem operasi mobile buatannya dikatakan jauh lebih menurun dari awal-awal kehadirannya.
Di tahun 2015 sendiri, Android banyak mendapat sorotan karena celah/bug Stagefright yang membuat sekitar 500 juta pengguna ponsel Android berada dalam bahaya.
Bug Stagefreight selama ini dikenal sebagai bug Android yang paling berbahaya. Celah keamanan ini bisa dimanfaatkan untuk mengontrol dan mengambil data ponsel Android dari jarak jauh.
Bug Stagefright pertama kali ditemukan oleh firma keamanan Zimperium pada Juli 2015.
Stagefright jenis baru, versi 2.0 kemudian ditemukan pada Oktober 2015. Bug ini menyamar sebagai file .mp3 atau .mp4 yang jika dibuka bisa membuat orang lain mengeksekusi program berbahaya.
Baca: Bug Paling Berbahaya Ancam 500 Juta Perangkat Android
Google membantah hal tersebut dengan menggunakan data-data. Menurut Google, desas-desus yang membuat pengguna khawatir itu bertolak belakang dengan data yang mereka miliki. Bahkan, OS Android diklaim Google sudah tidak seberbahaya dulu lagi.
"Data yang kami miliki ternyata bertentangan dengan kehebohan yang diperbincangkan oleh publik," kata Adrian Ludwig, Lead Security Engineer Android seperti dikutip KompasTekno dari Recode, Rabu (20/4/2016).
Menurun drastis
Dalam data yang terangkum dalam laporan bertajuk "Android Security State of the Union", Google mengklaim hanya sedikit sekali persentase perangkat Android yang menjalankan atau berpotensi membahayakan sepanjang tahun 2015 lalu.
Jumlahnya, menurut Google, hanya 0,15 persen dari total seluruh perangkat Android yang beredar di dunia saat itu.
Google juga mengklaim jumlah perangkat Android yang menjalankan aplikasi yang berbahaya di tahun 2014 tidak berbeda jauh.
Google sepanjang 2015 telah berupaya menjaga agar aplikasi-aplikasi yang beredar di toko digitalnya itu bersih dari aplikasi jahat yang mengandung malware atau program-program jahat lainnya.
Upaya tersebut termasuk memberikan update keamanan ke ponsel Android.