RSUD PALI Tak Miliki Peralatan Medis, Empat Orang Meninggal Dunia Akibat HIV/AIDS
Di Rumah sakit ini belum ada peralatan medis untuk merawat penderita HIV
TRIBUNSUMSEL.COM, PALI- Virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aids yang mematikan ini, rupanya sudah merebak di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten PALI, sampai saat ini, sembilan orang pengidap penyakit HIV.
Dari sembilan orang itu, empat orang sudah meninggal dunia
Kasi Keperawatan, Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Talang Ubi, Supiyah mengatakan, diketahui dari tadi malam, ada pasien yang diduga mengidap penyakit HIV hendak berobat ke Unit Gawat Darurat (UGD).
Namun, pasien itu direkomendasikan ke klinik yang namanya sudah tercantum.
"Tadi malam ada pasien masuk ke UGD RSUD, dua orang, mereka suami istri. Kalau positif HIV kami belum bisa memastikan, tetapi dari gejalanya diduga dua orang tersebut mengidap penyakit HIV, lalu ada dokter yang memeriksa, pasien itu, ada kartu klinik (HIV) di Prabumulih, kemudian direkomendasikan berobat di klinik itu," kata Supiyah, Selasa(12/4).
Ia menambahkan, bahwa kedua pasien tersebut langsung dirujuk ke Poli klinik HIV Prabumulih, hal ini dilakukan RSUD belum ada peralatan medis yang memadai untuk merawat yang bersangkutan.
" Di Rumah sakit ini belum ada peralatan medis untuk merawat penderita HIV, kalau ada pasien diduga penyakit tersebut langsung kita rujuk ke Prabu, " katanya.
Diakui, Kepala Dinas Kesehatan(Kadinkes) Kabupaten PALI, dr Eni Zatila MKM, penyebaran penyakit HIV, salah satunya pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik.
"Penyebaran HIV.Karena salah satu penularan penyakit tersebut dari kalangan pengguna Narkoba dan di PALI ini cukup banyak pengguna barang haram tersebut. Sampai hari ini tercatat sudah ada penderita HIV sebanyak 9 orang 4 diantaranya meninggal dunia," ungkap Eni.
Dari sembilan penderita HIV yang ada sekarang, lanjut dr Eni. Tidak menutup kemungkinan bertambah, pasalnya anak serta istri penderita kemungkinan besar tertular penyakit HIV.
"Upaya kita gencar mensosialisasikan kepada masyarakat bahaya penyakit ini juga penyebab dan cara penularanya. Kita juga lakukan penjaringan pasif dengan mendatangi warga yang dicurigai mengidap HIV untuk mengetahui jumlah penderita penyakit HIV," jelas Eni.