BNN Endus Adanya Jaringan Pengedar Narkoba Beromzet Triliunan Rupiah

Pihak BNN juga sudah bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kepala BNN Budi Waseso (tengah) bersama Kabag Humas BNN Slamet Pribadi (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan saat konferensi pers di Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN), Jakarta, Senin (14/3/2016). BNN mengamankan Bupati Ogan Ilir (OI) AW Noviandi bersama Murdani (swasta), Juniansyah (buruh perusahaan), Faizal Rochie (PNS RS Ernaldi Bahar) dan Deny Afriansyah (PNS Dinkes OKU Timur) terkait kedapatan mengkonsumsi narkoba jenis shabu. 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Di tengah pelambatan ekonomi di Indonesia, ternyata ada jaringan pengedar narkoba yang masih bisa meraup untung besar.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Budi Waseso, mengatakan transaksi jaringan tersebut mencapai Rp 3,6 triliun.

"Saya sedang menelisik satu jaringan yang nilainya tiga koma enam triliun," ujar Budi Waseso kepada wartawan, di kantor BNN, Jakarta Timur, Senin (28/3/2016).

Budi Waseso atau yang akrab dipanggil Buwas mengatakan, jaringan tersebut bergerak di berbagai tempat, mulai dari di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas), hingga ke luar negri.

Pihak BNN juga sudah bekerja sama dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk membekukan uang milik gembong narkoba itu.

Namun sayangnya Buwas yang merupakan Jendral bintang tiga itu belum mau mengungkapkan lebih detail, soal jaringan yang terhitung kakap tersebut.

"Saat ini kita sedang mengembangkan kasusnya, nantilah," terangnya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved