Bom Meledak di Brussels
Sepuluh Menit Berharga yang Selamatkan Nyawa Mahasiswi ini Dari Serangan Bom
Kami kemudian melihat sekelompok 10 orang berlari melalui terminal. Sesuatu yang tidak benar terjadi
"Kami kemudian melihat sekelompok 10 orang berlari melalui terminal. Sesuatu yang tidak benar terjadi,” tuturnya.
"Setelah itu, ada panggilan untuk evakuasi dari sistem pengeras suara," kisahnya.
"Kemudian ada pengumuman kedua untuk tetap tinggal di tempat," lanjutnya.
"Dan akhirnya pengumuman ketiga terdengar seorang perempuan dengan histeris mengatakan 'keluar sekarang'," demikian dia menceritakan situasi yang terjadi.
Ketika Eliza dan teman-temannya beranjak menuruti arahan dari pengeras suara mengevakuasi diri.
Saat mereka melewati petugas kebersihan bandara, barulah mereka diberitahu, "ada teroris".
Tak sampai di ujung luar bandara, suasana mencekam kejadian ledakan itu terpampang jelas.
"Kami bisa melihat kaca di seluruh sisi bandara sudah pecah," cerita Eliza.
"Kami berdiri di luar selama 2,5 jam dan selama itu kami melihat ambulans demi ambulans tiba di bandara silih berganti. Setidaknya ada 30 ambulans,” kenang Eliza.
"Lalu seluruh tentara Belgia turun ke bandara," sambungnya.
Ribuan orang yang dievakuasi akhirnya naik bus ke gedung olah raga terdekat.
Mereka dievakuasi ke tempat yang kondisinya aman, diberi kopi, dan makanan, bahkan wafel Belgia.
"Warga mulai datang. Banyak yang hilir mudik menawarkan jasa mengantar kami ke mana saja."
"Salah satu pria yang baik mengatakan, ia akan mengantar orang ke Leuven, kota pelajar, jadi kami mendapat tumpangan dengannya,” ujar Eliza.
"Kami membayarkan jasanya dengan uang atas tumpangannya itu namun ia menolak. Ia benar-benar ingin membantu," imbuhnya berterimakasih kepada sosok laki-laki yang membantunya.