Ada Desa tak Punya Generasi, Masyarakat Malinau Setuju Stop Program KB
BERUTANG, itu cara Sapto mendapatkan dana untuk melamar Ani. Sapto bekerja sebagai nakhoda kapal kecil pengangkut barang dari Malinau ke Tarakan.
Mengatahui ada beberapa desa di pedalaman dan perbatasan Malinau yang tidak ada generasinya, Sapto mengaku sangat miris mendengarnya.
Hal ini dikatakan sungguh sangat disayangkan, karena ini berimbas pada penerus desa, kebudayaan dan ilmu pengetahuannya.
"Tentu saya sangat mendukung program Bupati Malinau yang menghentikan program KB. Kalau di Malinau ini sedikit generasinya, siapa yang meneruskan budaya, adat istiadat masyarakat asli Malinau. kan tidak mungkin orang luar Malinau," paparnya.
Senada, Windu Hartati, istri dari Joko Mulyanto, yang memiliki anak kembar. Ia tidak setuju dengan program KB di Malinau. Meskipun, kelahiran anak kembarnya ia harus menjalani operasi caesar.
"Tiga anak saya sekarang, 1 perempuan, dua laki-laki kembar. Masih ada keinginan saya menambah anak. Banyak anak banyak rejeki, kata orangtua dulu," ujarnya.
Apalagi kata Windu, saat ini Pemkab Malinau memiliki program bagus untuk keluarga. Hal ini menjadikannya tidak lagi khawatir dengan pendidikan anaknya kelak.
Terutama, suaminya yang juga berstatus pegawai. "Ada wajib belajar 14 tahun. Jadi, kalau anak kembar saya sudah cukup umur akan langsung masukan ke TK. Kalau anak pertama saya sudah TK sekarang," tegasnya.
Windu menjelaskan, keluarga tidak mampu saja masih memberanikan diri untuk menambah keturunannya, mengapa dirinya yang cukup mampu tidak memiliki banyak keturunan. (m purnomo susanto)