Bupati Ogan Ilir Terlibat Narkoba

Sebelum Tangkap Bupati Ogan Ilir, BNN Sudah Lama Endus Kepala Daerah Jadi Pencandu Narkoba

"Setelah dapat semua, harta, tahta dan wanita, dia akan minta lebih, narkoba,"

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL/MA FAJRIE
Bupati Ogan Ilir AW Nofiadi saat dibawa petugas BNN di Bandara SMB II PAlembang 

Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA --- Jauh sebelum Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Noviandi tertangkap basah mengkonsumsi narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah mengendus bahwa peredaran narkoba sudah sampai ke level atas.

Mantan Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN, Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto, menyebut pada saat ia masih aktif di lembaga anti narkotika itu, ia sudah mengendus ada kepala daerah yang mengkonsumsi narkoba. Namun BNN belum sempat menjeratnya.

"Ada, hanya karena waktu itu fokus kita dari beberapa target dari sekian banyak, skala prioritas, kita keterwakilan saja," ujar Benny, kepada TRIBUNnews.com, di Universitas Borobudur, Jakarta Timur, Kamis (16/3/2016).

BNN mengamankan Hakim, anggota Polri dan TNI dari mulai level rendah hingga level tinggi, untuk menimbulkan efek jera bagi semua pengguna narkoba.

Namun BNN akhirnya baru menangkap Kepala Daerah, yakni Ahmad Wazir Noviand, pekan lalu. Bupati yang baru dilantik Februari lalu itu, diamankan dalam kondisi "teler."

Beny yang juga merupakan pengajar di Universitas Indonesia (UI) itu mengaku tidak heran seorang kepala daerah, bisa bertindak bodoh dengan cara mengkonsumsi narkoba.

Seorang bila tidak kuat mentalnya, termasuk seorang kepala daerah, bisa terjerumus ke jurang narkotika setelah ia merasa telah mendapatkan segalanya.

"Setelah dapat semua, harta, tahta dan wanita, dia akan minta lebih, narkoba," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved