Oknum Perawat Tantang Pasien
Diberi Salep Oleh Perawat Rumah Sakit, ini yang Terjadi Pada Rere Diandra
kita bertahan di ruangan ini dengan obat luar. Hanya infus dan tempat tidur saja dari rumah sakit
Penulis: Edison | Editor: M. Syah Beni
Jawaban perawat itu membuat Rohma terdiam.
"Kami ini miskin, kami akan memberi apa saja demi anak tapi jangan diperlakukan kami begini. Perawat dan dokter itu harusnya memiliki kemanusiaan," ratabnya sedih.
Luka Rere yang sebelumnya sudah kering kini melepuh lagi bahkan lebih lebar dari sebelumnya.
Tidak selesai di sana saja, perlakuan oknum perawat RSUD Prabumulih semakin menjadi-jadi.
Ketika dirinya melapor jika infus di tangan anaknya tersendat, oknum perawat malah menjawab jarum di tangan anaknya bengkok dan luruskan sendiri.
"Jarum bengkok lalu karena tidak bisa meluruskan di luruskan mereka, jarum tidak diganti tapi malah di bengkok-bengkokkan. Selain itu, setelah kita tanya kenapa salep membuat luka anak saya makin parah mereka menjawab salepnya salah, tapi tidak memberikan yang baru. Kami bingung sekali," tuturnya dengan mata berkaca.
Sejak dibertakan dan istri walikota datang, mereka (perawat-red) makin ketus dan seperti tidak mau menangani. Kami takut nanti kami meminta tolong justru main dilayani tidak baik atau diberi obat salah," ungkap Nuraini, nenek Rere yang merupakan warga Jalan Sungai Rotan Kecamatan Cambai kota Prabumulih itu.
Kisah Rere ini meluas hingga ke luar rumah sakit, istri Wali Kota Prabumulih Hj Suryanti Ngesti Rahayu Ridho bahkan mengunjungi Rere.
Ia berpesan ke pihak rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang baik.
Namun pesan istri Wali Kota tidak diatanggapi rumah sakit.
Dipantau di rumah sakit, Sabtu (12/3/2016), Nenek Rere, Nuraini mengatakan, saat ini pihak keluarga terpaksa membeli obat luar dan tidak meminta banyak ke para perawat lantaran takut terjadi hal-hal tidak diinginkan.
"Kita sudah mau pulang tapi kemarin ditahan ibu walikota dan belum diperbolehkan medis, makanya kita bertahan di ruangan ini dengan obat luar. Hanya infus dan tempat tidur saja dari rumah sakit, karena obat resep dokter tidak kita pakai lagi," ujarnya
Meski telah dikunjungi istri orang nomor satu di kota Prabumulih tidak membuat para perawat meningkatkan pelayanan maupun memprioritaskan penanganan terhadap anak dari pertama pasangan Merdian dan Rohma Janur tersebut.
Parahnya, para perawat yang hampir seluruh menggunakan masker di ruangan tempat Rere dirawat terkesan benci dan kesal untuk melayani pasien-pasien khususnya terhadap balita malang itu serta keluarga.