Enjoy GMT Palembang

BMKG: Penyebab GMT Tertutup Akbibat Pertumbuhan Awan Cukup Tinggi

"Sejak awal kita telah memprediksi, dan wajar saat gerhana berlangsung tertutup awan, tapi hal ini tidak secara keseluruhan langit di kota Palembang t

zoom-inlihat foto BMKG: Penyebab GMT Tertutup Akbibat Pertumbuhan Awan Cukup Tinggi
Agus Santoso, Kasi Observasi BMKG Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang mengungkapkan, apa yang telah diprediksi sebelumnya jika prakiraan cuaca Kota Palembang saat terjadinya fenomena alam Gerhana Matahari Total (GMT), Rabu (9/3) tertutup awan.

Menurut Kasi Informasi BMKG Bandara SMB II Palembang, Agus Santoso, jika pada puncak gerhana tersebut, pihaknya sejak awal telah memprediksi langit kota palembang akan tertutup awan sekitar8 5 persen‎, kondisi tersebut akan membuat fenomena alam yang akan terjadi pada pukul 07.21 WIB itu membuat langi mengalami kegelapan.

"Sejak awal kita telah memprediksi, dan wajar saat gerhana berlangsung tertutup awan, tapi hal ini tidak secara keseluruhan langit di kota Palembang tertutup awan. Sebab, dibeberapa titik yang bagus bisa menyaksikan gerhana tadi, dan hanya di Ampera saja tadi yang tertutup,"katanya, Rabu (9/3/2016).

Diterangkan Agus, tertutupnnya GMT karena awan itu tidak bisa dihindari, apalagi awan semakin banyak, termasuk saat peristiwa GMT itu pada pagi hari.

"Ini kondisinya bersamaan dengan masuknya musim penghujan, pertumbuhan awan cukup tinggi,"ujar Agus yang senang disebut pengamat cuaca ini.

Dirinya juga menepis jika ada anggapan, tertutupnya pemandangan GMT diatas Ampera tersebut disebabkan karena asap dari pabrik PT Pusri Palembang.

"Kalau itu (PT Pusri) bersih udaranya, kebetulan saja di Ampera itu tertutup, karena sebatas awannya lewat dan menutup. Selain itu, cuaca Palembang berawan itu sudah diprediksi 85 persen dan beberapa langit di kota Palembang kena,"tandasnya.

Dilanjutkan Agus, jika dalam musim penghujan saat ini, awan-awan rendah dan pertumbuhan awan untuk potensi hujan cukup tinggi berkumpul.

"Jadi kalau soal tertutup awan tadi, PT Puusri tidak ada hubungannya. Memang sejak awal hal itu sudah dimklumii dan wajar, serta diperkirakan 85 persen tertutup awan, khususnya awan rendah yang biasa terjadi setiap pagi saat kondisi saat ini,"tegasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved