Enjoy GMT Palembang

Sehari Jelang GMT, Cuaca di Palembang Mendadak Aneh

Tidak ada awan kelabu (comulonimbus) tiba-tiba sejumlah wilayah diguyur hujan deras, seperti di kawasan Seberang Ulu I dan Jakabaring.

TRIBUNSUMSEL.COM/AANG HAMDANI
Cuaca aneh di Palembang jelang gerhana matahari total, Selasa (8/3/2016) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sehari jelang fenomena alam gerhana matahari total (GMT) warga Kota Palembang dikejutkan oleh perubahan cuaca yang terjadi secara mendadak dan berubah cepat, Selasa (8/3/2016).

Sejak pagi, matahari terasa sangat terik, seperti dekat kepala saja. Mata melihat ke langit sangat silau.

Tidak ada awan kelabu (comulonimbus) tiba-tiba sejumlah wilayah diguyur hujan deras, seperti di kawasan Seberang Ulu I dan Jakabaring.

Hujan berhenti. Cuaca kembali panas. Sekitar pukul 16.45, hujan kembali mengguyur kawasan Keramasan dan Musi II. Intensitas hujan begitu deras, tetapi matahari terlihat sangat terik.

Tidak ada awan mendung. Sampai kawasan Poligon, cuaca tidak hujan.

Sejumlah warga menghubungkan fenomena ini dengan GMT besok. Bahkan ada yang menuding ulah pawang hujan.

"Hujan ini dihabiskan agar pagi besok (Rabu) saat gerhana tidak hujan," kata Erwanto, warga Palembang. BMKG belum dikonfirmasi terkait perubahan cuaca ini.

Jembatan Ampera Ditutup 12 Jam

Jembatan Ampera direncanakan mulai ditutup pada pukul 00.00 WIB untuk mempermudah aktivitas para pengisi acara Festival Gerhana Matahari Total, Rabu (9/3).

Kepala Dishub Palembang Sulaiman Amin, mengatakan penutupan tersebut dimaksudkan untuk memudahkan petugas kebersihan membersihkan area festival hingga benar-benar ditutup total pada pukul 03.00 WIB.

"Ketika sudah ditutup total, tidak ada lagi kendaraan yang boleh masuk. Semua harus berjalan kaki," kata Sulaiman.

Meski demikian, Dishub tetap menyediakan jalur evakuasi untuk menghadapi situasi darurat yang dilengkapi sarana dan prasarana seperti ambulans.

"Penutupan total ini baru berakhir pada pukul 10.00 WIB atau setelah gelaran Festival GMT selesai," kata dia.

Kota Palembang bersolek untuk menyambut fenomena alam Gerhana Matahari Total dengan menggelar festival selama dua hari berturut-turut dengan agenda yang bersifat hiburan.

Polda Sumsel dan Polresta Palembang telah siap melakukan pengamanan selama kegiatan pelaksanaan pengamatan GMT di atas Jembatan Ampera dan sekitar BKB Palembang.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo menjamin keamanan bagi pengunjung terutama bagi wisatawan luar negeri saat menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 di Jembatan Ampera Palembang pada 9 Maret mendatang.

Polda Sumsel melakukan pengamanan momentum GMT 2016 di Kota Palembang untuk mengantisipasi para pengunjung agar tak menjadi korban aksi kejahatan.

"Terlebih saat ini turis-turis mulai berdatangan dan perlu dilakukan pengamanan. Seluruh personil sudah kami sebar dan saya jamin saat acara berlangsung tetap aman tak ada gangguan aksi kejahatan," tegas jenderal bintang dua ini.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved