Kabur Dari Penjara, Tahanan ini Pilih Menyerahkan Diri Lagi, Alasannya Mengejutkan
Mereka diserahkan oleh anggota keluarga ke Polsek Rambutan setelah kabur dari tahanan selama tiga hari, Rabu (2/3/2016) malam.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tiga hari diburu polisi usai kabur dari sel tahanan Polsek Rambutan.
Pelarian Harian Kandari alias Dedi (34) dan Alex Bastian alias Bogel (34), warga desa Kebon Sahang Kecamatan Rambutan ini akhirnya berakhir.
Mereka diserahkan oleh anggota keluarga ke Polsek Rambutan setelah kabur dari tahanan selama tiga hari, Rabu (2/3/2016) malam.
Ditemui saat diamankan di Polsek Rambutan, Dedi mengatakan, ia nekat menggergaji terali sel tahanan tersebut usai ia mendapatkan sebilah gergaji dari balik plafon yang rusak.
Setelah memperoleh gergaji tersebut, Bogel langsung mempunyai niat untuk melarikan diri.
"Plafon di tahanan itukan rusak, jadi niatnya kami tampal. Setelah kami lihat-lihat ternyata dapat batu dan gergaji itu, bukan dibawa oleh keluarga. Saya sebenarnya tidak punya niat, Bogel yang niat," ujar pria yang hanya sendiri berada di sel tahanan ini, sementara rekannya Bogel telah diserahkan ke Polres Banyuasin, Kamis (3/3/2016).
Mendapatkan gergaji tersebut, tak perlu waktu banyak untuk mereka melarikan diri. Hanya dalam waktu sehari, mereka sudah berhasil memotong trali sel tahanan tersebut.
"Cuma sehari sudah bisa dipotong. Kami gergaji trali tersebut saat petugas sedang mendengarkan musik atau petugas sedang menonton tv, jadi tidak kedengaran," kata pria yang diamankan karena terlibat kasus perampokan ini.
Berhasil merusak trali kedua pria inipun langsung kabur saat di petugas sedang sepi.
Sebenarnya, saat itu ada empat orang tahanan di dalam sel, namun hanya mereka berdua yang kabur.
"Mereka berdua tidak berani kabur, jadi kami saja," terangnya.
Setelah kabur, mereka berdua lalu kabur dan menetap selama tiga hari.
Disana, mereka tinggal di gubuk milik warga. Untuk asupan makanan, diperolehnya dari keluarga Bogel yang selalu menghampiri mereka.
Namun, selama menjadi buronan polisi membuat hati Dedi resah, dan akhirnya memilih untuk menyerahkan diri.
"Khawatir saja nanti kalau tertangkap polisi bakal lebih parah, jadi saya memutuskan untuk menyerahkan diri. Saya khilaf pak, tidak tahu kenapa mau diajak kabur oleh Bogel itu," ungkapnya.