Maryam Janji Potong Kambing Kalau Anaknya Pulang

Iya sudah tahu dari polisi tadi yang bilang jika anak saya sudah sampai di Palembang. Tapi saya belum bisa menemuinya, karena tidak ada orang

REPRO/TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU
A Yani beserta istrinya Riski Febrianti 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski belum berkesempatan untuk bertemu langsung dengan A Yani (33) dan keluarganya. Maryam (53) warga Lorong Bakti No 54 RT 24 RW 09 Kecamatan Seberang Ulu (SU) II ini sudah sangat berbahagia mendengar anak dan cucunya telah kembali ke Palembang.

Yani, beserta istrinya Riski Febrianti (24), dan anak-anak mereka, yakni Adzarprin Algi Fahri atau Zaprin (7), Merlinda Selfiah atau Melinda (6) dan Nadia Angela Putri atau Nadia (2) merupakan sebagian dari 44 eks Gafatar yang dijemput pemerintah Sumatera Selatan (Sumsel) dari penampungan di Cibubur.

Tiba di kota Palembang, Yani tak langsung dapat berkumpul dengan keluarganya yang sudah menunggu. Saat ini mereka, harus ditampung terlebih dahulu di Asrama Haji Palembang, Selasa (9/2/2016).

"Iya sudah tahu dari polisi tadi yang bilang jika anak saya sudah sampai di Palembang. Tapi saya belum bisa menemuinya, karena tidak ada orang. Maklumlah sudah tua, jadi kalau mau kemana-mana sendirian takut," ujarnya saat dibincangi Tribunsumsel.

Maryam mengatakan, dirinya sangat bahagia dan bersyukur atas kepulangan anaknya tersebut. Maryam mengaku, tak akan memperdulikan apapun yang akan dikatakan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

"Senang hati, alhamdulilah sudah pulang. Masyarakat disini juga sepertinya mau menerima, karena sudah banyak yang bertanya. Mungkin sebagian masyarat ada yang bakal mencemooh, tapi saya tidak peduli, tetep diterimo," terangnya.

Setelah pulangnya Yani dan keluarganya kerumah, Maryam hanya berharap agar Yani dapat berubah, dan tak lagi bergabung dengan aliran tersebut. Maryampun mengatakan, sebelum warga eks Gafatar, termasuk Yani dan keluarganya dipulangkan kerumah, Maryam berharap agar pemerintah dapat memberikan pencerahan ataupun sejenis rukiah kepada mereka.

"Kalau bisa di rukiah dululah, biar Yani dan keluarganya itu sadar. Namun yang penting itu bapaknya dulu yang sadar. Kalau bapaknya sadarkan, keluarganya pasti ikut. Kalau dirumah, dan mau dirukiyah, kita lihat dananya dulu, kan mahal juga," terangnya.

Selain itu, kalau memiliki dana yang lebih, Maryam akan memotong kambing atas kepulangan anak cucunya ini. Maryam mengaku, harapan untuk melihat anak cucunya kembali kerumah beberapa waktu yang lalu sangat besar, dan akhirnya harapannyapun terwujud.

"Kalau ada dana lebih kita potong kambing pak. Kedepannya nanti terserah pemerintahlah mau bagaimana, yang penting yang terbaik. Kalau dari pihak keluarga, pastinya hanya bisa diawasi saja agar mereka tidak lagi bergabung dengan organisasi-organisasi seperti itu lagi," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved