Besse Tinggalkan Gafatar karena Diminta Buka Hijab, Tak Wajib Puasa dan Salat

Besse mengaku sempat masuk dalam organisasi Gafatar.

Editor: Weni Wahyuny
Tribun Timur/Sudirman
A Besse memperlihatkan foto anggota keluarganya yang diduga ikut Gafatar. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Sudirman

TRIBUNSUMSEL.COM, BELOPA - Satu keluarga di Kecamatan Ponrang Selatan, diduga ikut organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).

Salah seorang keluarga korban A Besse mengatakan, tiga anggota keluarganya diduga ikut Gafatar yaitu adiknya A Muliani, Burhan Faikal (suami Muliani) dan anak mereka Alexandra Abriana yang baru berusia satu tahun lebih.

Ia menambahkan, sebelum hilang, adiknya Muliani menjabat sebagai bendahara Gafatar di Palopo. Sementara suaminya menjabat sebagai ketua Gafatar Kendari.

Besse mengaku sempat masuk dalam organisasi Gafatar.

"Saya sempat bergabung di Gafatar karena diajak adik saya dan yang membuat saya tertarik karena banyak kegiatan- kegiatan sosialnya seperti acara donor darah," ujar A Besse, Rabu (13/1/2016).

Besse memilih meninggalkan organisasi Gafatar setelah menghadiri acara deklarasi Gafatar di Gedung CCC Makassar.

Saat menghadiri acara deklarasi Gafatar di Makassar, ia diminta untuk membuka hijab.

Selain itu, yang membuatnya keluar organisasi Gafatar dikarenakan dalam Gafatar tidak diwajibkan melakukan puasa dan salat.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved