2411 Pencadu Narkoba Direhabilitasi BNNP Sumsel
Bagaimana tidak, sepanjang 2015 Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel telah merehabilitasi sebanyak 2411 para pecandu narkoba.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Komentar presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengatakan jika Indonesia tengah di landa darurat narkoba tampaknya tak main-main.
Hal ini tampaknya pun terbukti di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Bagaimana tidak, sepanjang 2015 Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumsel telah merehabilitasi sebanyak 2411 para pecandu narkoba.
Menurut Kepala BNNP Sumsel, Brigjend Pol Iswandi Hari mengatakan, memasuki awal tahun 2015 sendiri, presiden Jokowi telah mencanangkan program rehabilitas bagi 100 ribu para pencandu narkoba, sementara di kota Palembang BNNP Sumsel mendapat jatah 2431 pengguna narkoba yang harus direhabilitasi.
"Walaupun kurang sedikit dari target, namun ini membuktikan kinerja kita ada hasil. Saya juga turut bersyukur, karena dari 2411 pencandu yang direhabilitasi, 100 pencandu diantaranya ialah relewan. Relewan itu orang-orang atau keluarga yang datang ke BNN dan meminta agar keluarganya yang kecanduan narkoba bisa direhabilitasi," ujar Iswandi saat dibincangi.
Iswandipun menjelaskan, dengan para pencandu narkoba yang telah direhabilitasi tersebut, dapat juga disimpulkan jika di wilayah Sumsel tengah mengalami peristiwa darurat narkoba.
"Bisa dikatakan seperti itu. Karena menurut data, di seluruh Indonesia para pencandu narkoba ini sudah mencapai angka 4 juta lebih, itukan begitu banyak," jelasnya.
Menurut Iswandi, selain menerima Laporan Kejahatan Narkotika (LKN) dari masyarakat, BNNP Sumsel pun terus melakukan razia di sejumlah tempat hiburan malam, kos-kosan, dan tempat-tempat yang disinyalir banyak pengguna narkoba. Tak hanya itu, merekapun kerap kali diundang oleh instansi pemerintah untuk melakukan tes urine bagi pegawainya.
"Kita sudah lakukan tes urine di 22 instansi pemerintahan dengan 2424 orang yang dites urine. Hasilnya tidak ada yang positif menggunakan narkoba. Sementara secara keseluruhan kita telah melakukan tes urine kepada 4073 orang, dan yang positif menggunakan narkoba 719 orang. Dengan dilakukan upaya-upaya ini, diharapkan kedepannya para pengguna narkoba bisa berkurang," jelasnya.