Pesan Mensos Khofifah Spesial untuk Kaum Muda dalam Menyambut Tahun Baru

kebiasaan itu untuk dihilangkan mengingat bahayanya yang berujung pada kematian.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI
Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi kampus IAIN Raden Fatah Palembang untuk membicarakan peran kampus soal kepemimpinan dalam presfektif perempuan, Senin (12/5/2014). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MOJOKERTO - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat, terutama kaum muda, untuk merayakan pergantian tahun tanpa minuman keras oplosan.

"Bapak dan ibu, janji kita rayakan tahun baru tanpa miras oplosan. Ini perlu diingatkan, terutama untuk anak-anak muda," kata Mensos di depan ribuan masyarakat Mojokerto yang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Mojokerto, Jawa Timur.

Menurut Khofifah, ada kebiasaan di tengah masyarakat untuk merayakan pergantian tahun dengan miras oplosan.

Ia pun meminta kebiasaan itu untuk dihilangkan mengingat bahayanya yang berujung pada kematian.

Sebelumnya, dihadapan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Mojokerto, Khofifah meminta Muslimat NU Jawa Timur untuk melakukan dakwah bahaya minuman keras dan pergaulan bebas, terutama kepada remaja.

Tingginya angka kehamilan tidak diinginkan, menurut dia, lantas memicu penggunaan obat peluntur kehamilan di kalangan perempuan yang justru meningkatkan angka kelahiran tidak diinginkan.

"Saya dikirimi foto oleh Prof Nasaruddin Umar dengan anak perempuan yang diberi nama sama dengan saya dan mengalami disabilitas karena ibunya gunakan obat peluntur kehamilan sehingga justru kelahirannya tidak normal," ujar dia.

Kondisi ini, lanjut Khofifah, menjadi pekerjaan rumah bagi Muslimat NU bahwa dakwah yang dilakukan harus bisa sampai kepada masyarakat.

"Kadang ini tidak jadi fokus dakwah kita. Makanya peta baru dakwah yang bisa kuatkan konstruksi sosial di masyarakat".

Sedangkan terkait konsumsi miras oplosan, Khofifah mengungkapkan bahayanya minuman itu.

"Alkohol oplosan yang kadarnya menjadi tidak karuan justru membekukan aliran darah dengan cepat, dan jika bagian jantung terkena langsung meninggal. Dampaknya paling cepat terkena di mata, dan jadi buta permanen," ujar Khofifah.

Kementerian Kesehatan mencatat, 10 hingga 13 orang buta permanen dalam sebulan karena mengkonsumsi miras oplosan.

Oleh karena itu, Khofifah mengingatkan pekerjaan rumah masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan minum miras oplosan.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved