'Jangan Sampai MKD jadi Mahkamah Kejahatan Dewan'

hukum tidak selalu dimaknai teks-teks yang kaku dan beku, tetapi suara rakyat itu adalah hukum tertinggi.

Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua DPR Setya Novanto berjalan meninggalkan ruang sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) usai mengikuti sidang kode etik di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (7/12/2015). Setya Novanto menjalani sidang MKD secara tertutup terkait pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden oleh dirinya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Pertama, sidang tidak berhasil menjangkau masalah baik/buruknya manusia sebagai manusia.

Sidang tidak masuk dalam perkara inti yang seharusnya menjadi pusat perhatiannya, yaitu dugaan percobaan korupsi.

Kedua, sidang tidak bersedia terbuka terhadap wilayah publik.

Maksudnya bukan hanya sidang terakhir ini berlangsung tertutup, melainkan sidang sejak awal terlalu sibuk dengan akrobat pasal-pasal hukum demi kepentingan politik tertentu.

Menurut Bayu, luapan kemarahan rakyat itu mengungkap satu hal, yaitu etika adalah bidang khusus, tak terbandingkan.

Ia bukanlah suatu bidang yang dapat ditempatkan secara setara dengan bidang lain, bahkan dengan hukum sekali pun.

Begitu hukum atau bidang lain meredamnya, etika berontak.

“Etika filosofis of (philosophical ethics) bersentuhan pertama-tama dengan baik/buruknya manusia sebagai manusia. Penekanan pada “sebagai manusia” itu pantas mendapat perhatian,” ucapnya.

Bayu menjelaskan bahasa Jawa memiliki kosa kata yang bagus untuk menggambarkan perilaku etis, yaitu pinter dan minteri.

Pinter menunjuk keterampilan dalam bidang non-etis, sedangkan minteri menunjuk bidang etika dalam arti buruk membohongi, memperdaya.

Demikianlah dalam etika, katanya, kita berjumpa dengan dimensi kemanusiaan yang paling dalam.

“Etika tidak mengukur manusia berdasarkan atribut-atribut sekundernya, melainkan berdasarkan mutunya sebagai manusia,” katanya. 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved