Penjualan Daging di OKU Selatan Menurun Hingga 20 Persen
"Memang seperti inilah dek kalau sudah masuk musim pecaklik. Pengunjung pasar juga sepi, lain daripada saat musim panen tiba," katanya.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA -- Sejak sebulan terakhir, pejualan daging di tingkat pedagang di OKU Selatan mengalami penurunan, dikarenakan sepi pembeli.
"Diperkirakan penurunan hingga 20 persen. Sepi nian sekarang dek, jauh jika dibandingkan bulan sebelumnya," kata Agus, salah seorang pedagang daging di Pasar Tradisional Pasar Saka Selabung, Muaradua dibincangi Sripoku.com Minggu (30/11/2015).
Lebih lanjut dikatakan dia, untuk sekarang ini, dalam seharinya para pedagang hanya mampu menjual beberapa kilogram saja. Itupun kebanyakan pera pembeli dari pihak rumah makan dan pedagang bakso ada juga dari warga biasa.
"Biasanya dalam sebulan ada yang mampu menjual satu kwintal lebih daging. Namun, saat ini hanya mampu menjual 50 - 80 kilogram saja," katanya.
Menurutnya, pasca musim kopi, lada sejak awal september lalu, penjualan daging terus menurun hingga sekarang."Dulu penjualan lumayan, mungkin karena sudah masuk musim pecaklik ini. Pasar sepi, pembeli dagingpun sepi," tambahnya.
Pedagang lainnya, Mery, juga mengatakan sepinya pembeli di pasar tersebut sangat berdampak kepada pedagang, tidak hanya kepada penjual daging saja akan tetapi pedagang lainnya juga merasakan hal yang sama.
"Memang seperti inilah dek kalau sudah masuk musim pecaklik. Pengunjung pasar juga sepi, lain daripada saat musim panen tiba," katanya.
Ia menambahkan, sepinya pembeli saat ini, para pedagangpun mensiasati untuk mengurangi stok pasokan daging yang akan dijual dipasar.
"Stoknya harus kita kurang juga, daripada tidak laku. Percuma ambil banyak - banyak," tambahnya lagi.(Setia Budi)