Pria Ini Harus Memilih Antara Hidup Anaknya atau Hidup Istrinya
Kesehatan Elizabeth pun turun drastis karena penyebaran kankernya. Tumor dengan cepat menginvasi paru-paru kanannya, hati dan perut.
"Memiliki seorang anak adalah salah satu hal yang paling penting di dunia untuk dia. Dia berkata, jika ka05 mengakhiri kehamilan dan ternyata saya tidak bisa memiliki bayi kemudian hari, saya akan hancur. Dia tahu ini mungkin satu-satunya kesempatan baginya," kata Max, suami Elizabeth.
Max mengatakan, saat hamil, dokter tidak bisa melakukan scan MRI pada seluruh tubuh Eliz dan ahli kankernya pun tidak bisa melihat perkembangan kankernya.
Bulan berganti, dokter tidak bisa lagi menunggu. Pada bulan Januari lalu, seorang ahli bedah melakukan C-section dan mengeluarkan bayi yang cantik bernama Lily.
Kesehatan Elizabeth pun turun drastis karena penyebaran kankernya. Tumor dengan cepat menginvasi paru-paru kanannya, hati dan perut.
"Kami duduk di sana dan menangis. Kami mencoba untuk bercerita, berbicara tentang semua hal-hal besar."
"Liz pulang lima hari setelah Lily lahir. Tapi itu adalah malam terakhir Liz di rumah," ujar Max.
Elizabeth akhirnya meninggal pada tanggal 9 Maret di rumah sakit dengan Max di sisinya.
"Liz memiliki caranya sendiri. Dia punya energi positif yang membuat Anda ingin menjadi versi terbaik dari diri Anda. Saya akan membesarkan Lily yang cantik dan luar biasa. Lily memberikan saya kekuatan untuk melewati ini."
Tersentuh dengan cerita ini, sutradara Christopher Henze rencananya akan membuat film 40 Weeks yang dilatarbelakangi kisah Elizabeth dan Max.
Film ini akan bergenre dokumenter yang menceritakan perjalanan pasangan ini hingga memiliki anak.