Pesawat Jatuh di Mesir karena Teroris, Rusia Siapkan Balas Dendam

Putin tidak secara spesifik menyebut pelaku teror walaupun dia secara tidak langsung merujuk kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

European Pressphoto Agency/Sergei Guneyev
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden AS Barack Obama (kanan) berjabat tangan sebelum pertemuan di Markas PBB, New York, AS, dimulai. (European Pressphoto Agency/Sergei Guneyev) 

TRIBUNSUMSEL.COM, MOSKWA  — Presiden Rusia Vladimir Putin bereaksi keras setelah menerima laporan penyebab pesawat Rusia yang jatuh di Pegunungan Sinai akhir bulan lalu adalah karena bom yang ditanam di dalam pesawat.

"Invasi militer yang saat ini sedang kita lakukan di Suriah harus dilanjutkan, bahkan harus diperkuat agar para kriminal itu mengerti bahwa 'balas dendam' sudah tidak terelakan lagi," kata Putin.

Putin mengatakan hal itu ketika bertemu dengan pejabat keamanan Rusia, Senin (16/11/2015) malam.

"Kita akan mencari mereka sampai dapat di mana pun mereka bersembunyi. Kita akan mencari mereka di segala penjuru dunia dan kita akan menghukum mereka," ujar Putin.

Putin tidak secara spesifik menyebut pelaku teror walaupun dia secara tidak langsung merujuk kepada Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Dia melanjutkan bahwa Pemerintah Rusia akan memberikan imbalan 50 juta dollar AS kepada siapa pun yang dapat memberikan informasi berharga mengenai pelaku pengeboman pesawat naas tersebut.

Kepala Badan Keamanan Rusia (FSB) Alexander Bortnikov menyampaikan kepada Presiden Putin bahwa pesawat berpenumpang 224 orang itu jatuh karena "serangan teror".

Mengutip para ahli, dia mengatakan pesawat hancur di udara karena bom yang setara dengan satu kilogram TNT.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved