Kepala BNPB Puji Paku Bumi Untuk Padamkan Titik Api yang Disewa Sinar Mas

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Sri Hidayatun

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Terobosan baru sejak satu bulan dilakukan oleh Badan Nasional Penangulangan Bencana (BNPB) untuk bantu memadamkan api.

Dengan menggunakan paku bumi atau sejenis alat yang dimasukkan ke dalam lahan gambut yang terbakar agar memadamkan titik api yang dalam.

Kepala Badan Nasional Penangulangan Bencana Willem Rampangilei mengakui pemadaman titik api dengan menggunakan paku bumi dinilai sangat efektif dan membantu memadamkan titik api ini.

Dirinya menceritakan saat meninjau lokasi lahan gambut kebakaran di OKI saat tim dari Afrika Selatan memadamkan titik api dengan menggunakan paku bumi.

Ini benar- benar sangat menurunkan temperatur suhu yang ada dalam lahan gambut tersebut.

Lanjut Willem, saat pihaknya mencari suhu yang diatas 150 derajat celcius dan pihaknya suntikan paku bumi sangat luar biasa hasilnya suhu temperatur langsung turun.

"Saya menyaksikan langsung, memang ini sangat luar biasa," ujarnya usai melakukan rapat di BNPB Selasa sore (10/11).

Ia melanjutkan, paku bumi yang memiliki panjang 1,5 meter itu dimasukkan ke lahan yang terbakar dan dari atas disambungkan dengan air dengan selang panjang.

Sehingga saat paku bumi sudah masuk air pun dialirkan dan langsung menyeburkan atau menyiram titik api yang ada di dalam.

"Saat air kita semburkan melalui paku bumi ini kekuatannya sangat dahsyat."

"Uap langsung keluar dan ini sangat efektif untuk kita lakukan padamkan titik api yang masih timbul di kedalaman yang cukup dalam," jelas Willem.

Ia juga mengatakan paku bumi ini memiliki ujung yang lancip untuk mengeluarkan air.

Dan di sisi kiri kanan pun terdapat lubang kecil agar air bisa keluar juga.Satu alat paku bumi ini bisa mengcover 100 kali 25 meter.

"Alat ini dari Afrika Selatan yang disewa oleh Sinar Mas karena selain menyewa pesawat Rusia Beriev BE 200, sinar mas pun menyewa untuk puluhan paku bumi yang nilainya hampir sama dengan pesawat Rusia ini," akunya.