Cita-cita Mahasiswi Penjual Roti : Ingin Bangun Desa dan Rumah Singgah Roti
" Saya ingin membuka tempat les komputer dan menyediakan warung internet di desa saya karena di sana masih banyak yang ketinggalan kecangihan
Penulis: M. Syah Beni | Editor: Kharisma Tri Saputra
Pekerjaan ini telah dijalani Ega sejak semester pertama kuliah di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.
Sekarang pelanggannya bukan lagi hanya mahasiswa melainkan para dosen di kampusnya.
"Setiap pagi malah banyak dosen yang sms atau bbm minta diantarkan roti ke ruangannya," ujar Ega
Ega Pratiwi merupakan mahasiswi semester lima jurusan manajemen informatika di Poltek Negeri Sriwijaya. Usianya baru 20 tahun.
Selain prestasinya yang kuliah tanpa biaya karena terpilih sebagai peraih beasiswa bidik misi, Ega juga dikenal karena tidak malu berjualan roti di kampus.
Pekerjaan yang telah lama dilakoninya ini membuatnya menjadi wanita yang mandiri.
Penghasilan hingga Rp 100 ribu perhari dirasanya sangat mencukupi untuk kebutuhan sehari-harinya.
Seorang dosen yang melihat ketekunan Ega ini berencana untuk memberikan modal kepadanya agar bisa mengembangkan usaha rotinya.
Namun Ega menolak, sesuai tujuan awal bahwa dirinya harus fokus untuk kuliah.
"Berjualan ini juga untuk melatih diri berani tampil. Tidak menghiraukan perkataan orang terutama mereka yang mengejek apalagi harus malu," jelasnya wanita berjilbab ini.
Ega Pratiwi mahasiswi cantik yang menjual roti keliling di kampusnya mengaku tidak malu melakoni pekerjaannya tersebut.
Menurut wanita asal Muara Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) ini dirinya tidak munafik bahwa dirinya mencari tambahan uang saku.
Meski ia kuliah tanpa mengeluarkan uang bayaran sepeserpun karena mendapatkan beasiswa.
"Alasannya karena mencari tambahan uang saku. Alasan lain karena jiwa berwirausaha memang dari kecil sudah terbiasa berjualan di sekolah," ujarnya saat diwawancarai Tribunsumsel.com
Lanjutnya, sejak Sekolah Menengah Atas (SMA) dirinya sudah berjualan keripik pisang.
