GP Valencia: Berat Rossi, Beraaaat!

Apakah ada di antara tiga pebalap ini, Valentino Rossi-Jorge Lorenzo-Marc Marquez, yang tidak melengkapi 120 km terakhir musim MotoGP 2015? Mungkin ad

MOHD RASFAN/AFP
Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, tidak menampakkan senyuman khasnya seusai balapan GP Malaysia, Minggu (25/10/2015). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Apakah ada di antara tiga pebalap ini, Valentino Rossi-Jorge Lorenzo-Marc Marquez, yang tidak melengkapi 120 km terakhir musim MotoGP 2015? Mungkin ada, mungkin tidak. Kenapa? Karena tensi GP Valencia akan sangat tinggi dan segala sesuatu bisa terjadi.

Tidak melengkapi 120 km maksudnya adalah salah satu dari tiga nama itu gagal finis. Penyebabnya, macam-macam. Yang paling dinanti agar bisa ada cerita adalah...tabrakan! Ups, tapi itu terlalu tendensius ya. Kita harus berprasangka baik dulu, tak ada yang bakal main curang dan sengaja bikin crash.

Satu yang pasti, GP Valencia ini akan menjadi balapan paling berat dalam karier seorang Valentino Rossi. Lebih berat dari GP-GP penentuan lain yang pernah ia alami apakah akhirnya keluar sebagai juara dunia atau tidak. Yang membuat berat adalah karena saat ini Rossi dihadapkan pada situasi sulit di dalam dan di luar trek, teknis dan nonteknis, fisik dan psikis. Bayangkan, semua jadi satu buat seorang pebalap berusia 36 tahun.

Baiklah, saya pakai istilah Berat 1, Berat 2, dst...

BERAT 1: Sejarah tak mendukung
Valencia 2006 pasti tak akan pernah dilupakan Rossi. Dia waktu itu unggul 8 angka atas Nicky Hayden (244 vs 236) dan bagi seorang Rossi mestinya tak susah finis di depan Hayden dan jadi juara dunia. Apalagi Rossi kemudian start dari pole, jalan lebih mudah.

Rossi ternyata super-nervous hari itu. Start jeblok, turun ke posisi 7. Di lap 5 lebih parah. Tak ada angin dan senggolan apa pun, Rossi membuat kesalahan dan jatuh sendiri, posisinya melorot di urutan terakhir! Hayden sendiri saat Rossi jatuh ada di posisi dua. Di garis finis, Hayden ada di posisi tiga dan Rossi hanya bisa di urutan 13. Hayden pun jadi juara dunia.

Tahun ini ada kemiripan dengan 2006. Rossi unggul poin, 7. Yang belum mirip adalah kisah selanjutnya karena kualifikasi dan hal di luar sirkuit (banding CAS) belum ada.

BERAT 2: Statistik 2015
Mungkin ada yang mempertanyakan saya, kenapa performa Rossi di 2015 dianggap biasa-biasa saja dan bukan yang terbaik dibanding Lorenzo atau Marquez. Rossi hanya unggul karena menang konsisten mendapatkan angka, sementara di lain pihak Lorenzo dan Marquez kerap terjatuh atau gagal dapat poin.
Supaya gak dibilang om-do, inilah datanya...

Jumlah kemenangan 2015:
- Lorenzo 6
- Marquez 5
- Rossi 4
Jumlah pole position 2015:
- Marquez 8
- Lorenzo 4
- Rossi 1
Jumlah fastest lap 2015:
- Marquez 7
- Lorenzo 5
- Rossi 4
Jumlah memimpin saat lomba (dalam lap dan km):
- Lorenzo 244 (1.147 km)
- Marquez 86 (386 km)
- Rossi 50 (254 km)

Dan, inilah satu-satunya fakta kenapa saya bilang Rossi menang konsisten dalam mendapatkan angka-angka penting, yaitu jumlah finis di podium:
- Rossi 15
- Lorenzo 11
- Marquez 8

Kalau di trek kita kerap melihat Rossi dengan mudah disalip Lorenzo, Marquez, atau bahkan Pedrosa dan Andrea Iannone, itu adalah sedikit dari pengesahan data di atas. Dan itu juga bukti motor Yamaha 2015 ini bukan yang terbaik atau tercocok buat Rossi. Hanya, pengalaman Rossi yang segudang mampu membuat motor yang kurang cocok ini menjadi motor paling berharga untuk urusan dapat poin atau bahkan menang. Contoh, balapan hujan di Silverstone.

Bila terjadi poin sama, misalnya Lorenzo finis kedua dan Rossi keempat, maka Lorenzo jadi juara dunia lantaran unggul dalam jumlah kemenangan (6 vs 4).

BERAT 3: Belakangan, Valencia bukan treknya Rossi
Rossi memang pernah menang dua kali di Valencia, tapi itu lebih dari satu dekade lalu, tahun 2003 dan 2004. Waktu itu Rossi benar-benar mendapatkan motor terbaik dan cocok dengan dirinya, yang akhirnya membawanya jadi juara dunia.

Setelah itu, walau tetap mampu jadi juara dunia, Rossi susah sekali menang di Valencia. Bahkan belakangan ini kita bisa menganggap Valencia adalah bukan treknya Rossi alias tidak cocok dengan gaya balap Rossi. Apalagi ditambah fakta saat ini Yamaha 2015 tidak 100% cocok dengan Rossi.

Trek ini bukan tergolong cepat, tapi medium. Selain lintasan lurus di depan garis start/finis, bagian lain sirkuit mengalir, artinya seperti berbelok tanpa henti. Mestinya, dari sisi trek yang mengalir ini cocok dengan Rossi. Namun tidak semua trek yang mengalir cocok, misalnya Sachsenring di Jerman. Rossi cocok dengan trek seperti Assen di Belanda. Apa bedanya? Jenis lintasan selepas tikungan. Valencia memiliki banyak lintasan melengkung yang lebih cocok buat Lorenzo ketimbang Rossi.

Sumber: Kompas
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved