Atasi Asap Perlu Dukungan Semua Pihak
walaupun berbagai program dan kebijakan dilakukan oleh Pemprov Sumsel, seperti dengan mengalokasikan anggaran
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Arief Basuki Rohekan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG,--Maraknya aksi demo dari berbagai lapisan masyarakat, terkait asap yang terus menyelimuti Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), merupakan sesuatu yang perlu di respon secara positif oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov Sumsel).
Menurut anggota komisi I DPRD Sumsel Rusdi Tahar. Adanya, komitmen Gubernur Sumsel untuk menjadikan Sumsel sebagai kawasan zero asap, tentu tidak akan mampu berjalan ketika hal ini tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak, bukan hanya dari Pemda saja.
"Tentu peranan ini ada di pemerintah daerah, perusahaan-perusahaan perkebunan dan kesadaran masyarakat menjadi sesuatu yang vital untuk mendorong agar komitmen Gubernur Sumsel secara nyata benar-benar dapat terwujudkan,"kata Rusdi Tahar, Rabu (14/10/2015) menyikapi kabut asap kebakaran lahan tidak selesai-selesai selama ini meski sudah menghabiskan dana APBN yang tidak kecil.
Menurutnya, faktor kemarau yang panjang, kondisi geografis Sumsel yang sebagian besar adalah lahan gambut, dan berkurangnya daerah resapan air menjadikan pemadaman titik api selama ini sulit dipadamkan. Sehingga, kedepan antisipasi sejak awal perlu dimulai, dan kedepan hal tersebut jangan terulang kembali.
"Selain faktor tadi, pola perusahan dan masyarakat yang melakukan pembakaran, untuk membuka lahan perkebunan adalah berbagai faktor yang menjadikan mimpi, bagi bapak Gubernur untuk Sumsel menjadi kawasan zero asap belum dapat terwujud,"jelasnya.
Ditambahkan politisi PAN ini, walaupun berbagai program dan kebijakan dilakukan oleh Pemprov Sumsel, seperti dengan mengalokasikan anggaran untuk membangun daerah-daerah resapan air melalui Dinas PU Pengairan Pemprov Sumsel, tentu ini pun tidak akan berjalan secara maksimal ketika pemerintah daerah, perusahaan dan masyarakat tidak memiliki keinginan yang sama.
"Bayangkan, tahun 2016 anggaran PU Pengairan Sumsel meningkat tajam menjadi 100 persen dari tahun 2015. Dimana pada 2015 sebesar Rp 100 miliar menjadi Rp 200 miliar di tahun 2016, belum dinas-dinas lainnya,"tandasnya.
Dirinya sendiri, melihat upaya pencegahan dan mengatasi persoalan asap sudah dilakukan maksimal, oleh Gubernur Sumsel dan jajaran lainnya yang terlibat, dan sampai hari ini pun, setiap hari selama 24 jam dengan dibantu aparat kepolisian, TNI dan lain, upaya pemadaman terus dilakukan.
"Tentu kita memberikan apresiasi kepada beliau, bahkan mahasiswa pun ditantang untuk bersama-sama dengan pemerintah mengatasi hal ini. Tentu tindakan kongret dari semua pihak untuk mewujudkan upaya Gubernur menjadikan sumsel sebagai kawasan zero asap, adalah sesuatu yang benar-benar dibutuhkan oleh Pemprov Sumsel,"pungkasnya.