Pemilihan Rektor Unsri
Rektor Unsri : Macet Itu Urusan Republik
Selain mengupayakan menuntaskan kemacetan, rektor terpilih diharapnya meningkatkan lagi fungsi tri dharma perguruan tinggi.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Dr Badia Perizade menilai semua program yang dipaparkan bakal calon rektor periode 2015-2019 bagus dan sangat diperlukan universitas. Ia berharap, program yang sudah bagus dimasa kepemimpinannya bisa terus dilanjutkan.
Untuk persoalan kemacetan jalan Palembang-Indralaya, Badia menyebut itu urusan pemerintah. Sedangkan civitas akademika hanya pengguna yang sampai sekarang belum merasakan nikmatnya melintas di jalan lintas timur ini.
“Macet itu urusan republik. Ngelobi sudah ke mana-mana, ke menteri juga sudah. Tinggal nawaitu pemerintah. Upaya sudah dilakukan,” ungkap Badia saat waktu istirahat pada debat bakal calon rektor Unsri di Gedung Serba Guna Pasca Sarjana Unsri, Bukti Besar, Senin (15/6/2015).
Selain mengupayakan menuntaskan kemacetan, rektor terpilih diharapnya meningkatkan lagi fungsi tri dharma perguruan tinggi.
Rektor dua periode ini tidak mempermasalahkan peringkat Unsri yang terlempar dari 10 besar universitas terbaik di Indonesia. Unsri katanya, pernah masuk ke top sepuluh. Namun turun lagi karena adanya perubahan kriteria penilaian setiap tahun.
“Mungkin ada penilaian aspek tambahan yang dilihat. Kata orang jangan lihat rangking, tapi lihat orang yang gawekennya (bekerja),” ujar wanita yang akan mengakhir jabatannya mulai November 2015 ini.