Kerugian dari Erupsi Gunung Sinabung Mencapai Rp 1,49 Triliun

Dampak erupsi tersebut secara pasti masih sulit dihitung, namun hasil perhitungan sementara kerugian dan kerusakan akibat erupsi Sinabung sejak 15

TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Erupsi Gunung Sinabung disertai dengan luncuran awan panas dilihat dari Desa Jeraya, Karo, Sabtu (13/6/2015) . Gunung Sinabung yang kini masih berstatus Awas masih mengalami peningkatan aktivitas, ditandai dengan rutinnya erupsi dengan luncuran awan panas dan lava pijar ke bagian tenggara gunung. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara erupsi lagi.

Telah terjadi 6 kali erupsi ke arah tenggara sejauh 3 kilometer pada Sabtu(13/6/2015) kemarin.

Dampak erupsi tersebut secara pasti masih sulit dihitung, namun hasil perhitungan sementara kerugian dan kerusakan akibat erupsi Sinabung sejak 15 September 2013 hingga akhir 2014 mencapai Rp 1,49 triliun.

"Kerugian dan kerusakan di sektor ekonomi produktif meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, perdagangan, pariwisata, perikanan, UKM, dan industri adalah yang paling besar, yaitu lebih dari Rp 896,64 milyar. Sedangkan kerugian dan kerusakan di sektor permukiman Rp 501 milyar, infrastruktur Rp 23,65 milyar, sosial Rp Rp 53,43 milyar, dan lintas sektor Rp 18,03 milyar. Kerusakan dan kerugian ini belum termasuk dampak akibat lahar hujan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Minggu(14/6/2015).

Sutopo mengatakan ada lebih dari 3 juta meter kubik material erupsi yang ada di atas gunung yang dapat meluncur menjadi lahar hujan.

"BNPB telah menyusun rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana erupsi Sinabung, khususnya terkait relokasi 2.053 KK. Percepatan pembangunan juga sedang disiapkan. Keterbatasan lahan yang ada menyebabkan kesulitan pembangunan relokasi dan lainnya," ujar Sutopo.

Sementara itu hingga Minggu (14/6/2015) terdapat 2.785 jiwa pengungsi. Pengungsi ini berasal dari Desa Guru Kinayan, Tiga Pancur, Pintu Besi, Sukanalu, dan Berastepu.

Ada 2.053 KK (6.179 jiwa) warga Sinabung yang tinggal di hunian sementara. Mereka disewakan rumah dan lahan pertanian oleh pemerintah sejak Juni 2014 hingga sekarang. Mereka berasal dari Desa Sukameriah, Bekerah, Simacem, Kuta Tonggal, Berastepu, Gamber, dan Kuta Tonggal.

"Nantinya 2.053 KK ini akan direlokasi ke tempat yang lebih aman. Tidak ada yang tahu sampai kapan erupsi Gunung Sinabung berakhir," ujar Sutopo.

Sumber: Tribunnews
Tags
Sinabung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved