POM Kodam II Sriwijaya Amankan 21 Ton BBM Ilegal

Informasi yang kita dapat, anggota kita itu hendak mengamankan lokasi, karena sedang ada keributan, sehingga ikut diamankan PM.

TRIBUNSUMSEL.COM/ARIEF B ROHEKAN
Jajaran POM Kodam II Sriwijaya mengamankan truck bermuatan BBM Ilegal di Keramasan, Senin (27/4/2015). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Jajaran Polisi Militer (PM) Kodam II Sriwijaya, Senin (27/4/2015) berhasil mengamankan sekitar 21 Ton BBM ilegal, yang hendak dijual ke perusahaan swasta ataupun ke luar negeri, melalui dua kapal (speadboat) dengan nama Karya Pasifik dan Oasis, di Pelabuhan "Solok" Jalan Jepang Kecamatan Keramasan, Palembang.

Penangkapan yang dipimpin Letda (Cpm) Supriyono tersebut berhasil mengamankan 5 tersangka dan 3 truck pengangkut BBM  dengan plat BG 8113 LB, BG 8303 KC, serta BG 8337, dengan masing-masing truck mengangkut 7 ton minyak masak (minyak yang disuling secara tradisional), yang diakui para tersangka dibeli dari masyarakat di Kecamatan Babat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Menurut informasi yang didapat, penangkapan oleh PM tersebut dilakukan setelah adanya laporan masyarakat sekitar, yang resah akan adanya penjualan BBM ilegal di wilayah Keramasan, yang diduga melibatkan oknum anggota TNI dan ditindaklanjuti oleh POM Kodam II Sriwijaya.

Menurut Adi salah satu tersangka pengangkut BBM ilegal tersebut, mengaku BBM minyak masak jenis solar tersebut, didapat dari Kecamatan Babat Toman Muba, dari warga, dan hendak dijual kembali kepenadanya.

"Saya baru sekali ini, dan membelinya dari warga BBM tersebut, dimana sedrumnya kami beli seharga Rp 800 ribu,"kata Adi yang mengaku BBM ilegal tersebut milik tersangka Ryan yang berdomisili di Muba.

Sementara Letda (Cpm) Supriyono menyatakan pihaknya telah mengamankan barang bukti 2 truck BBM tersebut ke Pomdam II Sriwijaya, dan 1 truck BBM masih berada di lokasi karena tidak ada kunci. Penahanan BB (barang bukti) tersebut untuk melakukan pemeriksaan, sebelum dilimpahkan ke pihak kepolisian.

Diungkapkannya, pemeriksaan ini untuk mencari titik kejelasan terkait ada tidaknya keterlibatan oknum TNI AD, dalam dugaan membackingi penjualan BBM ilegal tersebut.

"Kita belum tahu, sampai sejauh mana keterlibatan oknum TNI AD tersebut, karena masih dalam penyelidikan," jelasnya.

Terpisah, Komandan Deninteldam II Sriwijaya Letkol (Inf) M Tohir membenarkan jika memang ada anggotanya yang diamankan PM Kodam II Sriwijaya. Namun dirinya membantah jika anak buahnya tersebut ikut membackingi penjualan BBM ilegal tersebut.

"Informasi yang kita dapat, anggota kita itu hendak mengamankan lokasi, karena sedang ada keributan, sehingga ikut diamankan PM," ucapnya.

Dilanjutkan perwira dengan melati dua ini, pihaknya masih menunggu kronologis yang sebenarnya terjadi, sehingga informasi kepada masyarakat menjadi benar.

"Kita belum tahu sebenarnya terjadi seperti apa, saya masih tunggu informasi di lapangan, karena saat ini sedang dalam pendalaman. Biarkan proses penyelidikan berjalan, apabila memang terbukti ada anggota kami bersalah, pasti akan saya proses dan tindak tegas," tukasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved