Breaking News

Kegiatan Membatik Disukai di Pameran Indonesia di Auckland

“Mengetahui lebih banyak budaya Indonesia itu sangat menarik, apalagi membatik dengan tangan saya sendiri. I’ll never forget this experience

Nina/Kompas
Dewasa maupun anak-anak menikmati pengalaman menggurat pola menggunakan canting dan malam di Auckland Indonesia Festival 2015, di Raye Freedman Arts Centre, Sabtu (28/3). Setelah dibatik, kain dicelup dalam pewarna kain. Setelah kering, setiap pengunjung bisa membawa pulang karyanya dan menghilangkan malam dengan cara dilorot . 

TRIBUNSUMSEL.COM, AUCKLAND - Membatik bisa saja menyenangkan sekaligus menantang. Mengendalikan cairan malam di canting mungil dan mengikuti alur pola jelas tak mudah. Bila terlampau cair, malam bisa buyar dan tak benar-benar menutup alur yang diinginkan. Namun, pengunjung dewasa dan anak menikmati workshop membatik di Auckland Indonesia Festival 2015 di Raye Freedman Art Centre Auckland, Selandia Baru, Sabtu (28/3/2015).

“Mengetahui lebih banyak budaya Indonesia itu sangat menarik, apalagi membatik dengan tangan saya sendiri. I’ll never forget this experience (Saya tidak akan melupakan pengalaman ini),” kata Rachele, mahasiswa magang asal Italia yang mengunjungi Auckland Indonesia Festival.
Tak hanya Rachele, Jacklyn Tiong, pengunjung asal Malaysia, juga menikmati pengalaman membatik kendati baru pertama kali melihat batik. Dia merasa membatik sangat menyenangkan, tetapi perlu berlatih lebih banyak untuk mengerjakannya.

Sudut pelatihan batik gratis di Auckland Indonesia Festival 2015 pun ramai pengunjung dewasa dan anak. Semua bergantian mencoba mengulas malam dari canting, mencelup warna dasar pada kain, dan menunggu saat membawa pulang hasil karya mereka.
Tak hanya membatik, Auckland Indonesia Festival menampilkan kesenian tradisional Indonesia dan kuliner Indonesia. (INA)

Sumber: Kompas
Tags
Batik
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved