Tagih Kreditan, Tembakan Air Softgun Pecah Keributan
Dan saat ditanya kapan akan membayar lagi, Erniwati langsung mencari ke rumahnya, langsung marah-marah, dan menjambak rambutnya.
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Yustian Herdi (39), warga Jalan Faqih Usman, lorong Hijrah Rt 18 Rw 13, Kelurahan 1 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu satu. Mencoba melerai istrinya Erniwati (35) dengan menembakkan peluru softgun-nya ke atas yang bertengkar dengan Pipit gara-gara menagih hutang kreditan.
Kejadian ini bermula saat semua keluarga Pipit berkumpul melihat pertengkaran antara Erniwati dan Pipit. Hampir sekitar lebih 20 orang yang melihat, dan saat itu juga Yehendi mengambil soft gun di bawah kasurnya untuk jaga-jaga dan akhirnya menembakkannya.
"Hutangnya Rp 300 ribu dan tidak ada niat baik untuk membayar," ujar Yustian pada TribunSumsel.com, Jumat (27/2).
Tapi menurut penuturan Pipit, dia sudah membayar hutangnya, sehari Rp 12 ribu rupiah. Dan saat ditanya kapan akan membayar lagi, Erniwati langsung mencari ke rumahnya, langsung marah-marah, dan menjambak rambutnya.
Di tempat yang sama, Unit Pidana Umum (PIDUM) Polresta Palembang, disinggung mengenai kepemilikan soft gun, dia mengatakan sudah lima tahun lebih memiliki senjata itu. Dibeli seharga Rp 3,7 juta dari salah seorang oknum tentara.
"Biasanya aku pake buat nembak burung, isi pelurunya sekitar 50," katanya pada TribunSumsel yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang kelontong ini
Keduanya ini saling melapor ke Polsekta Seberang Ulu satu dan merasa benar semua.