Bardo Kewalahan, Dalam Sehari Harus Sunat 100 Burung
Pria asal Tamanmartani, Kalasan itu mengaku sudah menyunat sekitar 100 anak dalam sehari praktek.
TRIBUNSUMSEL.COM, SLEMAN - Pagi belum beranjak siang namun kesibukan sudah nampak di ruang tunggu Bong Supit Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Minggu (28/12/2014). Sejumlah bocah yang mengenakan kain sarung nampak menunggu prosesi supit atau sunat dengan perasaan tegang yang terlihat dari raut wajahnya.
Tak terkecuali Pradipta (12) bocah asal Klaten yang nampak memegang erat tangan kakeknya sebelum “dieksekusi” oleh juru supit. Meski demikian, ia tetap masuk ruangan supit setelah namanya dipanggil.
“Sempat takut kalau rasanya sakit, tapi sekarang sudah lega karena sunatnya sudah selesai,” ungkapnya usai prosesi supit berakhir dan ia diperbolehkan pulang.
Raut lega juga nampak pada wajah Bardo Jumeno (55), salah seorang juru supit di Bong Supit Bogem. Pria asal Tamanmartani, Kalasan itu mengaku sudah menyunat sekitar 100 anak dalam sehari praktek.
“Biasanya jika libur seperti ini, pasiennya membludak. Sampai kadang kewalahan karena banyaknya yang harus dilayani,” ungkapnya.
Menurutnya pada hari biasa di luar hari libur, ia biasanya hanya menyunat tiga sampai lima anak dalam sehari. Hal ini lantara sunat ini biasanya memang dipilih pada liburan panjang anak-anak sekolah agar tidak menggangu proses belajar disekolah hingga anak yang disunat sembuh.
“Seringnya memang pada saat liburan sekolah karena anaknya lebih leluasa pada saat proses penyembuhan,” kata dia sembari bersiap melayani pasien selanjutnya.