KLIK TRIBUN SUMSEL
Sarimuda: Tidak Layak Harnojoyo Jabat Plt Walikota Palembang
Ini sepaket, karena diraih dengan kejahatan. Kalau ada profesor yang menyatakan tidak sepaket Romi dan Harno, adalah bodoh.
Penulis: Arief Basuki Rohekan |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mantan calon Walikota Palembang, Sarimuda menilai, diangkatnya Wakil Walikota (Wawako) Palembang Harnojoyo, sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Walikota, dirasa tidak pantas. Ia menganggap dalam kasus suap mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar pada Pilkada 2013 lalu, Harnojoyo ikut terlibat.
"Tidak layak Harnojoyo menjabat Plt, apalagi kawan sepaketnya (Walikota Palembang Romi Herton), sedang menjalankan sidang kasus penyuapan, untuk memenangkan perkara Pilkada di MK,"kata Sarimuda, Jumat (28/11/2014).
Menurut mantan Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Pemprov Sumsel ini, dikatakan Romi-Harno sepaket, karena kasus suap ini dilakukan saat masih dalam proses Pilkada, dan melakukan kejahatan untuk memperolehnya.
"Ini sepaket, karena diraih dengan kejahatan. Kalau ada profesor yang menyatakan tidak sepaket Romi dan Harno, adalah bodoh," capnya.
Ditambahkannya, Plt Walikota Palembang menggantikan Romi itu sendiri, seharusnya tidak perlu dilakukan. Sebab, meskipun sebagai Wakil Walikota, Harnojoyo masih bisa melaksanakan tugas Pemerintahan Kota (Pemkot) hingga perkara Romi Herton selesai.
"Jika di Makasar hal seperti ini terjadi, dan Gubenur mengeluarkan usulan penunjukan Harnojoyo sebagai Plt, maka akan didemo mahasiswa. Sebab dari asas hukumnya tidak patut Harno jadi Plt. Apalagi, DPRD Palembang sedang meminta pendapat (petunjuk) MA (Mahkamah Agung) dan saat ini juga Romi sedang mengalami proses sidang kasus suap terhadap mantan ketua MK (Mahkamah Konstitusi)," tuturnya.
Ia juga menerangkan, jika kasus yang menimpa orang nomor satu di ibu kota Provinsi Sumsel itu, berbeda dengan di DKI Jakarta. Sehingga perlu dikaji dan diteliti secara cermat permasalahannya.
"Ini beda sama Ahok (Gubenur DKI), diraih secara mulus. Tetapi untuk Palembang, Harnojoyo mendapatkannya bersama Romi, dan kenapa juga Plt ini dilakukan buru-buru, ada apa," tanyanya.
Selengkapnya baca Tribun Sumsel edisi cetak besok, Sabtu (29/11/2014).